Sunday 12 October 2014

#Flashback: WRC 1995 season (The Ballad of Catalunya)

Selamat siang..!

Di blog ini sudah ada beberapa divisi/segmen yang mempunyai arti masing-masing:
  1. #Preview:  Mengulas sedikit tentang event reli yang akan datang
  2. #Day1: Hari pertama suatu event reli
  3. #Day2: Hari kedua suatu event reli
  4. #LastDay: Hari ketiga/terakhir suatu event reli
  5. #FirstLove: Membahas tentang mobil-mobil reli baru
  6. #respect: Tribut kepada legenda-legenda reli
  7. #tecnoholic: Mengulas tentang teknologi-teknologi yang ada di mobil reli (coming soon)
Dan yang terbaru adalah #Flashback, segmen ini adalah review dari musim/balapan klasik sepanjang sejarah WRC.


1995

Dan kali ini saya akan membahas musim 1995. Selain karena request seseorang agar hal ini dibahas sebelum Reli Catalunya Spanyol minggu depan, musim ini tergolong menarik karena banyak hal yang berubah seperti:
  • Dimulainya sistem rotasi event yang memaksa Reli Safari dan Akropolis absen
  • FIA mewajibkan penggunaan turbo restrictor, yang membatasi banyaknya oksigen yang masuk ke turbo
  • Ford memutuskan mundur dari WRC, dan pengembangan Escort RS Cosworth diserahkan kepada tim RAS Sport. Setelah Ford murka dengan kegagalan tim ini, Ford memutuskan untuk kembali di musim 1996, dan semusim kemudian M-Sport masuk ke Ford.
  • Mitsubishi mulai mengancam dengan Lancer Evo 2&3
Oh iya, ini dia jadwalnya:

  1.  Rallye Monte Carlo 22-26 Januari 1995
  2. Rally Swedia 10-12 Februari 1995
  3. Rally Portugal 8-10 Maret 1995
  4. Tour de Corse (Prancis) 3-5 Mei 1995
  5. Rally Selandia Baru 27-30 Juli 1995
  6. Rally Australia 15-18 September 1995
  7. Rally Catalunya (Spanyol) 23-25 Oktober 1995
  8. RAC Rally (Britania Raya) 19-22 November 1995

Di musim ini, 6 dari 8 reli pertama berjalan dengan normal. Duo Subaru Colin McRae dan Carlos Sainz bersaing dengan ketat (meskipun Sainz absen di Selandia Baru karena cedera), diikuti oleh Juha Kankkunen dengan Toyota Celica-nya. Juara bertahan 1994, Didier Auriol juga mempunyai kesempatan yang sama. Di sisi lain Mitsubishi mulai menjadi ancaman serius dengan memborong 2 kemenangan. Sampai tiba seri ketujuh di Catalunya, Spanyol, 23-25 Oktober 1995....

SUBARU DILLEMA

Anda pasti tahu 2 dari 3 orang ini siapa.
McRae dan Sainz bersaing untuk memenangi reli ini. Subaru ingin agar keduanya bermain aman agar Subaru bisa memenangi titel konstruktor WRC 1995 dan juga membawa Sainz kembali ke persaingan merebut gelar juara, dengan memutuskan untuk "membeku" hasil Hari kedua, dimana Sainz unggul Atas McRae.



Tapi McRae membalap seperti orang yang kerasukan, dengan menyerobot hampir semua SS sampai di service park di hari terakhir, Bos Subaru, Dave Richards memanggilnya dan memerintahkan McRae agar tetap di belakang Sainz. McRae jelas memberontak, dan terus-menerus menggerus jarak dengan Sainz, bahkan di saat tim harus berada di pinggir trek, dan menyuruhnya untuk melambat di saat-saat terakhir di SS kedua terakhir,  McRae dan navigator Derek Ringer tidak peduli.

Menyadari McRae melanggar team order, Richards marah besar, dan memberikannya ultimatum kepada Colin. "Anda melanggar perintah tim. Anda harus telat melapor ke time control SS terakhir (agar diberikan penalti tambahan waktu), ATAU INILAH RELI TERAKHIRMU BERSAMA SUBARU..!"

Inilah momen tersulit untuk McRae, sampai ayahnya, Jimmy, harus menenangkan putranya dan meyakinkannya agar ini juga untuk kebaikannya sendiri, dan dia pun mematuhinya, melakukan apa yang Richards suruh, dan finish kedua.


Di RAC Rally, atau sekarang dikenal sebagai Wales Rally GB, Subaru membebaskan McRae dan Sainz untuk bertarung dan McRae, meskipun sempat mengalami pecah ban, akhirnya menang dan menjadi juara dunia WRC 1995. Carlos Sainz harus menyerah dan finish kedua, dan pembalap muda Richard Burns mengakhiri kariernya bersama Subaru dengan finish ketiga.

Burns kemudian pindah ke Mitsubishi di tahun 1996, sebelum kembali ke Subaru 3 tahun kemudian.

KAMU KETAHUAN, TOYOTA

Toyota, waktu itu dengan Celica GT205, merupakan mobil reli terbaik di masanya. Sebelum 1995 Toyota sudah merengkuh juara dunia 4 kali dengan Sainz, Kankkunen, dan Auriol. Tapi Toyota tidak puas dengan itu, dan memutuskan untuk melakukan trik cerdik/licik/nakal dengan memanfaatkan turbo restrictor, mengambil inspirasi dari seorang pelari atletik, semakin banyak udara yang masuk kedalam tubuh, maka semakin cepatlah mereka berlari.


Toyota memodifikasi turbo restrictor mereka dalam 2 cara:
  1. Restrictornya tidak disegel jadi mudah diubah posisinya, melanggar batas 50mm yang diperbolehkan
  2. Adanya lubang di dalamnya membuat udar bisa masuk ke mesin tanpa melalui restrictor
Semua ini mungkin karena adanya piranti bypass yang dibiarkan terbuka. Sebuah selang yang menghubungkan turbo dan restrictor mempunyai pelat metal di dalamnya, dan inilah yang membuat celah sebesar 5 mm.

Ini membuat Toyota mengambil keuntungan 50 tenaga kuda, lebih dari cukup untuk bisa menjuarai musim ini. Piranti ini memang sangat sulit untuk dilihat kasat mata, dan harus ditelusuri lebih dalam. Makanya kenapa turbo ini selalu lolos pengecekan sepanjang musim.


Presiden FIA waktu itu, Max Mosley sampai mengatakan "Di dalamnya itu tertata dengan sangat cantik, terlihat seperti turbo yang normal. Ini adalah perangkat paling canggih yang belum pernah ditemukan dalam waktu yang lama."

Tidak main-main, setelah Reli Catalunya FIA langsung memberikan hukuman berat:
  • Ketiga pembalap Toyota Team Europe (Auriol, Kankkunen, dan Armin Schwarz) DIDISKUALFIKASI dari kejuaraan musim 1995 (pembalap dan tim privat yang menggunakan mobil Toyota tidak menggunakan piranti tersebut)
  • Tim TTE DIDISKUALIFIKASI JUGA, DAN DILARANG BERKOMPETISI DI WRC 1996 (Toyota memutuskan "memperpanjang" masa hukumannya sampai paruh pertama musim 1997 agar tim punya waktu untuk mengembangkan Corolla WRC).
 TTE sendiri tidak menyangkal kalau piranti ini ilegal, tapi meskipun mereka membawa ini ke pangadilan, FIA tidak hiraukan mereka. KARMA.

(Info lebih panjang mengenai hal ini kllik DISINI) 

No comments:

Post a Comment