Tuesday 30 September 2014

Petter Solberg, Juara Dunia pertama FIA World RallyCross Championship..!

Selamat siang....!

Tahun ini adalah tahun pertama dimana FIA World Rallycross Championship digelar. Selain beberapa nama kondang di rallycross seperti Thomas Heikkinen, Timur Timerzyanov dan si nyentrik Ken Block, banyak juga pembalap-pembalap rally yang berkecimpung di ajang ini seperti Block, Solberg Bersaudara, Pontus Tidemand, dan si manusia sinting Gigi Galli, Veteran rally seperti P.G Andersson dan Joaquim Santos (Yang dikenal dengan insiden mobil Group B tahun 1986), BAHKAN Juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve dan juara balap Turing Mattias Ekstrom ikut serta juga.

Dan di World RX of Italia, balapan ke10 dari 13 seri di musim ini, hari minggu kemarin baru saja melahirkan Juara dunia baru....
PETTER SOLBERG..!
Gelar tersebut diraih setelah melewati musim yang dominan,  memenangi 4 balapan dan selalu konsisten sepanjang 10 race musim ini. Dengan mengendarai mobil Citroen DS3 Supercar, Mr.Hollywood unggul 60 poin dari Thomas Heikkinen, cukup untuk menjadi juara edisi pertama World RX.

 Torehan tersebut semakin spesial, karena dialah orang pertama yang merengkuh 2 titel FIA berbeda (Solberg juga adalah juara dunia WRC 2003). Lebih spesial lagi, karena putra dari SOlberg, Oliver, juga resmi menjadi juara Kejuaraan gokart Norwegia untuk ketiga kalinya.

Like Father Like Son.

INFO: Mulai musim depan blog ini juga akan memuat berita-berita tentang rallycross

 

NEXT: WORLD RALLYCROSS OF TURKEY DI ISTANBUL, 11-12 OKTOBER 2014

Thursday 25 September 2014

#FirstLove: Mitsubishi Mirage R5

Selamat malam.!

Beberapa hari sebelumnya Ajang Ekshibisi yang dinamakan RallyDay 2014 baru saja digelar di  Sirkuit Castle Combe di Wilkshire, Inggris. Beberapa legenda reli seperti Markku Alen dan Gwyndaf Evans hadir, sedangkan juga anaknya, Elfyn Evans turut hadir ditemani oleh Kris Meeke, dan juga adanya selebrasi 40 tahun Lancia Stratos HF yang ikonik. Tapi dari itu semua, Mitsubishi juga mencuri kesempatan dengan meluncurkan "senjata" barunya untuk berkompetisi di WRC-2 mulai musim depan. Sebenarnya beberapa waktu lalu saya pernah memimpikan mobil ini cocok untuk dipakai di reli karena Evo X terlalu "eksklusif" bagi pembalap dan tim yang ingin mobil yang lebih kompak. AND IT'S REAL!!!!


Setelah Lancer Evolution X (dan Subaru Impreza) tidak diijinkan lagi berkompetisi di WRC-2, Mitsubishi (melalui tim Ralliart Swedia) mulai berpikir keras agar nama besar Mitsubishi kembali ke pentas dunia, dan mereka melihat Mirage punya potensi untuk bersaing dengan mobil-mobil sekelas yang sudah ada seperti Ford Fiesta R5, Citroen DS-3 R3 dan juga Peugeot 208 T16. Selain itu juga, harga Mirage R5 yang lebih murah dari Evo X membuat mobil ini menjadi pilihan.

 Karena belum didukung oleh pihak Mitsubishi pusat, Ralliart Swedia memutuskan untuk mencangkok mesin Evo X. Mesin berkapasitas 1.6L, sudah terpasang turbo merk Garrett 32mm pun dipasang di mobil tersebut, "dikawinkan" dengan transmisi 4WD dan girboks 5-percepatan manual sequential buatan Sadev.

Suspensi menjadi tantangan bagi tim Ralliart Swedia karena mobil ini tidak pernah dipakai sebelumnya untuk reli. Alhasil, mereka memodifikasi strut buatan MacPherson dan memasang spring buatan Ohlins. Soal rem, buatan AP Racing jadi andalan.

Thomas Weng, kepala tim Ralliart Swedia yang mengomandokan pengembangan mobil ini mengatakan:
"Kami berusaha keras untuk membuat mobil ini sesimpel dan seefisien mungkin, dan juga memakai komponen dari Mitsubishi sebisa mungkin. Kami yakin mobil ini akan kompetitif dan mudah dirawat dan juga kami memastikan agar harganya terjangkau.
Sejauh ini pesanan pelanggan melebihi ekspektasi kami."

Mobil ini akan dites bulan Oktober dan direncanakan akan terjun ke dunia reli musim depan. Selain itu, muncul kabar bahwa Skoda akan membuat Fabia R5, namun saya memutuskan untuk tidak membahasnya karena selain mesinnya, spek lainnya hampir sama dengan versi S2000.

Jika ini sukses, bukan tidak mungkin Mitsubishi akan langsung turun tangan.

Bang Subhan Aksa dan Bang Rifat Sungkar, tertarik??

Technical Specification
Engine 4 cylinder, 16 valve transverse 1620cc

Garrett turbo with 32mm restrictor

Gems ECU
Power / Torque 280hp@7500rpm

450Nm@7500rpm
Transmission Sadev 5-speed sequential

Mechanical differential front and rear with AP coupling
Suspension MacPherson strut all round

Ohlins dampers

Docal sub-frames
Brakes AP 4-pot front and rear, ventilated discs

Asphalt 355mm

Gravel / snow 300mm
Wheels Asphalt: 18 x 8in

Gravel: 15 x 7in

Snow: 16 x 5in
Dimensions Length: 3740mm

Width: 1820mm

Height: 1490mm

Wheelbase: 2470mm

Weight: 1230kg

Wednesday 24 September 2014

Evolusi Mobil Reli Dunia - Part 4 (World Rally Car, panjang umur)

Halo semuanya...!

kita berjumpa lagi, dan kali ini saya akan mengulas tentang World Rally Car (atau biasa disebut juga dengan WRC). Spek ini bisa dibilang salah satu yang paling sukses (meskipun tidak bisa dibilang paling gila) karena kini berusia 17 tahun, dan kini sampai di generasi ke-2, dan potensinya lahirnya "cucu" dari WRC pada tahun 2017 nanti. But, before that, check this out..!

NATURE OF GROUP A

Sasis pertama Subaru Impreza WRC, bisa dibilang sebagai "empunya" WRC
Di artikel sebelumnya (Part 3 - Group A) sudah dijelaskan kalo kebanyakan pabrikan mobil membuat mobil "Edisi Spesial" untuk dipakai di balap reli. Yang menjadi masalah besar adalah bisnis tersebut sangat beresiko, kalo seandainya performanya ternyata tidak bagus (bukan hanya di reli, tapi uga di balap turing). Bos Prodrive, Dave Richards, yang mengoperasikan tim Subaru WRT pun mengambil kesempatan ini untuk mengemukakan pendapatnya. Dia beragumen bahwa regulasi ini akan menarik lebih banyak peserta, dan berujung pada meningkatnya jumlah penonton, baik langsung atau lewat TV. kemudian World Rally Car pun lahir.

"PROTOTYPE" FROM THE SHOWROOM

Regulasi spek WRC ini memang bisa dibilang hampir sama dengan Group A, walaupun saya pribadi juga berpikir kalo ini "jelmaan" dari Group S yang dibatalkan (lihat Part 2) karena lebih bersifat prototype. Berikut beberapa perbedaan Group A dan WRC:
  1. Layout dan posisi suspensi yang berbeda.
  2. Kalo di Group A mobil versi jalanannya speknya harus pake turbocharger, regulasi WRC ini membuat pabrikan dapat membuat mobil dengan turbo, meskipun mobil versi jalanannya tidak mempunyai itu.
  3. Begitu juga dengan transmisi 4x4, dapat dipasang di mobil WRC meskipun mobil versi jalanannya tidak mempunyai piranti tersebut.
  4. Intake mesin dan sistem knalpot yang berbeda dari Group A. Selain itu tempat "dudukan" mesin bisa bergeser 20mm dari posisi aslinya.
  5. Wheelbase (+20mm) dan lebar mobil yang berbeda (max. 1550mm)
  6. Panjang minimun mobil adalah 4 meter dan lebarnya 1.7 meter.
Jadi, perbedaan terbesar antara Group A dan WRC adalah pabrikan tidak perlu lagi membuat "Special Edition" untuk digunakan di balap. Tidak seperti transisi Group B ke Group A yang berlangsung dramatis dan berevolusi sehingga semua tim dan pembalap perlu beradaptasi, FIA, setelah melihat perbedaan Group A dengan WRC tidak terlalu besar kemudian memutuskan untuk berevolusi. Dengan kata lain, WRC dan Group A akan berkompetisi berdampingan sampai satu-per-satu semua kontestan memakai spek WRC. Tahun 1997 adalah tahun pertama spek ini.


WRC'S GODFATHER

Mitsubishi Lancer

Mitsubishi Lancer Evo 6 (1999-2000)

....and Lancer WRC
Tidak seperti pabrikan lainnya yang langsung pindah ke spek WRC, Mitshbishi memutuskan tetap dengan regulasi Group A, murni karena faktor penjualan dengan Seri Lancer Evolution. Baru 5 tahun kemudian, tepatnya di San Remo Italia 2001 mereka memperkenalkan Lancer Evo WRC, dan kemudian tahun 2004 dengan Lancer WRC. Namun sudah terlambat, tidak ada satupun dari mereka yang kompetitif, meskipun Mitsubishi sempat vakum dari WRC dan comeback tahun 2004, itu tidak bertahan lama dan kemudian keluar secara permanen setelah musim 2005. Namun mobil ini masih populer dengan seri Evo IX dan Evo X dipake dalam spek Group N dan berkompetisi di WRC-2 dan kompetisi-kompetisi regional lainnya.

Subaru Impreza

Subaru Impreza 555 (1995)
...and Impreza WRC (1997)

...Furthermore at 2008

 Meskipun mengikuti regulasi WRC, Mobil Subaru Impreza tetap "berbasis" di Group A. Maksudnya pengembangan mobilnya bergantung pada evolusi mobil versi jalanan, dan Subaru tetap menproduksi mobil Impreza WRX, versi umum dari WRC. Mobil ini sukses meraih gelar konstruktor tahun 1997, sedangkan titiel pembalap sukses dicapai mendiang Richard Burns (2001) dan Petter Solberg (2003). Subaru mengundurkan diri setelah musim 2008, tapi mobil ini masih digemari oleh banyak orang, termasuk 4 kali juara dunia WRC Tommi Makinen yang men-tune mobil tersebut dan kemudian banyak dipakai di berbagai kompetisi, salah satunya di WRC-2.


 Ford Escort
Ford Escort RS Cosworth Group A

...and Escort WRC

Ford melihat regulasi ini sebagai batu loncat agar mobil yang sudah bertahan selama 3 dekade ini kembali kompetitif. Mobil Escort Group A mereka dikenal lincah, tapi mesinnya "loyo". Ford (yang sejak transisi Group A dan WRC dikendalikan oleh Malcolm Wilson, dengan tim M-Sport) memutuskan mengganti turbo merek Garrett dengan IHI Hybrid (sama dengan yang digunakan di Impreza). Selain itu, Ford juga merubah total layout suspensi, mesin dan aerodinamika. Hanya saja Ford tidak merubah seluruhnya seperti pabrikan lain karena sejak akhir 1997 memutuskan untuk beralih fokus ke Focus WRC (eh..?), dan Escort mengakhiri karier panjangnya dengan podium 2-3 di Reli GB.

 Toyota Corolla


Toyota mengembangkan mobil ini ketika mereka masih dalam masa hukuman karena memakai turbo ilegal di tahun 1995. Mendiang Ove Andersson selaku kepala tim Toyota Team Europa (TTE) mencoba meyakinkan petinggi Toyota di Jepang kalo mobil ini lebih cocok di reli ketimbang Celica yang legendaris, terutama soal dimensi yang sebelumnya di Celica terlalu panjang sehingga menghalangi pandangan.

Mobil ini diambil dari Corolla versi hatchback yang dijual di Eropa (di belahan dunia lain, termasuk Indonesia dijual versi sedan). Mobil inibanyak dikenal sebagai "robot" karena banyaknya gadget di mobil ini. Salah satunya adalah girboks sequential buatan Xtrac yang dioperasikan secara elektronik, berbentuk joystick (Akan dibahas setelah ini). Mobil ini langsung kompetitif, bisa saja memenangi gelar pembalap 1998 seandainya mesin Carlos Sainz tidak menyerah 300m sebelum garis finish stage terakhir! Pada 1999, Toyota mengundurkan diri dari WRC karena beralih fokus ke F1 (keputusan yang seharusnya disesali, karena di F1 mereka bahkan berpeluang kecil untuk menang), dan menutup cerita mereka dengan torehan manis, juara kontruktor 1999 (Toyota akan kembali mungkin tahun 2016/17 dengan Yaris WRC). 

 THE KIDS


WRC berubah tahun 2011, dan kembali ke old-school
Awalnya regulasi WRC Gen1 membuat banyak pabrikan seperti Skoda, Hyundai, Seat, Suzuki dan Peugeot berbondong-bondong datang. Tapi sejak awal 2000-an satu per satu mulai pergi. Banyak yang tidak sanggup membiayai divisi reli karena teknologi-teknologi yang ada di mobil-mobil seperti Ford dan Citroen.

Menyikapi krisis ekonomi yang terjadi sejak 2008 (yang membuat Subaru, dan, ehm, Suzuki keluar) dan di saat bersamaan banyaknya perangkat berbau teknologi yang membuat mobil ini jadi terlalu mudah dikendarai, dan terlalu mahal.
 Christian Loriaux, direktur teknis Ford M-Sport sampai mengatakan bahwa mobil-mobil sejak tahun 2004 memakai ABS, kendali girboks, paddle shift, diferensial aktif, pengontrol tinggi mobil dengan GPS, suspensi aktif dll. Dengan ini, mobil menjadi sangat mahal, membuat skill pembalap dan navigator seperti hanya "pembantu". And, This car makes everyone can drive like Sebastien Loeb..! 

Regulasi ini diambil dari mobil-mobil spek S-2000 (akan dibahas di lain waktu) dengan beberapa perbedaan:
  1. Aerodinamika yang berbeda
  2. Mobil yang lebih kecil (tidak lagi minimal 4 meter)
  3. Memakai mesin 1.6L dengan turbo. Batas maksimal udara yang masuk adalah 33mm
  4. Material-material eksotis seperti titanium, magnesium dll dilarang (KECUALI JIKA ADA DI MOBIL VERSI JALANAN)
  5. Serat karbon dan serat aramid (kevlar) dibatasi, hanya 1 lapisan yang diperbolehkan, KECUALI di beberapa bagian yang berhubungan dengan proteksi pembalap.
  6. Sistem perpindahan gigi di girboks harus mekanis (jadi sistem paddle shift dilarang, karena memakai sistem hidrolis/elektronik)
  7. Differential tengah dilarang, hanya ada depan dan belakang, dan hanya sistem mekanikal yang boleh dipakai (sebelumnya di tahun 2006 differensial aktif dilarang, dimana differensial diatur sebuah perangkat elektronik (ECU))
  8. Berat minimun 1200 kg tanpa pembalap & navigator, 1350 kg dengan pembalap & navigator. Keduanya dengan 1 ban cadangan.
Regulasi ini membuat banyak lagi pabrikan yang datang, ehm kebanyakan comeback, seperti Volkswagen yang kembali sejak 2000 (dengan SEAT), Mini dengan Prodrive (sejak 1960-an), Hyundai. Belum lagi dengan rencana Toyota akan comeback dengan Yaris WRC

Sayangnya di saat yang bersamaan 2 poros kekuatan WRC seperti Citroen mulai mengurangi prioritasnya di WRC (karena mulai fokus di WTCC, balap turing dunia. Citroen juga membawa Loeb), dan Ford mengundurkan diri sebagai pabrikan, dan kini dioperasikan oleh tim M-Sport. Keputusan yang sangat disayangkan, mengingat mobil Ford Fiesta tergolong populer karena kompetifif dan termurah ketimbang mobil-mobil lainnya.

 MASA DEPAN
 
Mesin hybrid akan ada di generasi ke-3 WRC?

Sudah pasti bahwa FIA akan membuat regulasi baru WRC spek3 yang akan berlaku mulai 2017 nanti. Tapi apa saja perubahan itu? I don't know. Some say Mesin Hybrid yang akan digunakan (Citroen sudah pernah mengetes C4 WRC hybrid), adanya aturan ketat di aliran bahan bakar atau fuel flow (regulasi ini sudah ada di F1), kita takkan tahu setidaknya sampai Desember mendatang, dimana FIA akan melakukan rapat untuk membahas hal ini. Tapi, anyway, semua ini akan tetap menarik untuk disimak.

Sunday 14 September 2014

#LastDay WRC Coast Hire Rally Australia 2014: VW on the top, Bang Ubang top 5

Selamat sore...!

Reli Australia baru saja selesai, dan ada beberapa cerita menarik yang akan saya sampaikan.

VW 1-2-3

Pembalap Volkswagen, Sebastien Ogier memenangi reli ini, sementara kedua rekan setimnya, Jarri-Matti Latvala dan Andreas Mikkelsen finish kedua dan ketiga, membuat VW membuat sejarah menguasai podium untuk pertama kalinya sejak Citroen 1-2-3 di Monte Carlo 2003, dan ini juga membuat VW berhasil mempertahankan titel konstruktor. Bagi Ogier sendiri, kemenangan ini berarti untuk kans titel keduanya.

Ogier pun senang setelah apa yang terjadi 2 minggu lalu "Tidak ada yang bisa melebihi ini sejak mimpi buruk di Jerman. Sangat mengecewakan kami tampil buruk di sana dan hasil 1-2-3 ini bagus untuk kami"

Latvala pun tidak khawatir meskipun Ogier kini unggul 50 poin dengan menyisakan 3 reli lagi "Pertarungan tadi sangat, sangat menynangkan. Saya begitu menikmatinya". Latvala sendiri menang di power stage dan 3 poin tersebut krusial jika dia ingin persaingan merebut juara tetap terbuka.

Sedangkan Mikkelsen juga senang setelah sepanjang reli bertarung dengan Kris Meeke, meskipun itu berakhir lebih cepat setelah Meeke diganjar penalti 1 menit karena memotong jalur di SS12. Bagaimanapun Meeke tetap diperhitungkan meskipun dengan hukuman tersebut, dan 1 poin dari power stage menjadi pelipur lara.

"Saya pikir inilah penampilan terbaik saya. Saya merasa saya dapat mengejar pembalap-pembalap di atasku. OK, kami masih punya banyak pekerjaan untuk itu, dan kami hanya harus keep going" kata Meeke.

Di posisi 5 ada Mikko Hirvonen, yang sempat bertarung untuk podium di hari pertama. he said "Not Bad". Sedangkan 2 rekan setimnya, Elfyn Evans dan Robert Kubica finish 8 dan 9.

Sementara duo Hyundai, Hayden Paddon dan Thierry Neuville finish 6 dan 7, sementara local hero Chris Atkinson finish 10, akhirnya setelah mengalami akhir minggu yang buruk, 1 poin menjadi ganjalan (setelah Mads Ostberg mengalami masalah di suspensi di DS3-nya dan harus puas di posisi 15. Balapan lainnya yang harus dilupakan.

Nasser Al Attiyah juara di kategori WRC-2

Sedangkan di kategori WRC-2 yang keluar sebagai pemenang adalah Nasser Al Attiyah, setelah rivalnya Nassed Al Rajhi harus pulang lebih awal setelah mengalami kerusakan di suspensi. Kemenangan ini adalah yang ketiga di musim ini. Nasib lebih naas menimpa kandidat juara, Ott Tanak, dimana mobil Fiesta R5 miliknya terguling di SS20, saking parahnya stage tersebut harus dibatalkan. Tanak dan navigatornya, Raigo Moelder baik-baik saja, tapi ini membuat kans juaranya harus pupus karena dia telah menghabiskan jatah 7 reli yang diizinkan.

Tapi bukan berarti pimpinan klasemen, Lorenzo Bertelli merasa nyaman, karena ancaman masih ada dari Karl Kruuda dan Jari Ketomaa, dimana mereka bertiga masih punya jatah 1 reli lagi. Kruuda tidak berpatisipasi di Aussie, Ketomaa dan Yuriy Protasov sendiri finish 2 dan 3, Bertelli finish 4, dan pembalap nasional Subhan Aksa berhasil melengkapi 5 besar.

Rally Australia: Overall standings after Stage 20 (Top 20):

1. Sebastien Ogier Volkswagen Motorsport Polo R WRC 2hrs 53m 18.0s M
2. Jari-Matti Latvala Volkswagen Motorsport Polo R WRC +00m 06.8s M
3. Andreas Mikkelsen Volkswagen Motorsport II Polo R WRC +01m 18.0s M
4. Kris Meeke Citroen Total Abu Dhabi WRT DS3 WRC +01m 44.0s M
5. Mikko Hirvonen M-Sport WRT Ford Fiesta RS WRC +01m 53.6s M
6. Hayden Paddon Hyundai Motorsport N i20 WRC +02m 56.2s M
7. Thierry Neuville Hyundai Motorsport i20 WRC +04m 28.2s M
8. Elfyn Evans M-Sport WRT Ford Fiesta RS WRC +05m 10.0s M
9. Robert Kubica RK M-Sport WRT Ford Fiesta RS WRC +06m 39.8s M
10. Chris Atkinson Hyundai Motorsport i20 WRC +09m 29.4s M

11. Nasser Al-Attiyah Ford Fiesta RRC +11m 53.1s WRC2
12. Jari Ketomaa Ford Fiesta R5 +13m 04.5s WRC2
13. Yuriy Protasov Ford Fiesta RRC +14m 30.1s WRC2
14. Lorenzo Bertelli Ford Fiesta RRC +14m 56.1s WRC2
15. Mads Ostberg Citroen Total Abu Dhabi WRT DS3 WRC +17m 14.8s M
16. Subhan Aksa Ford Fiesta RRC +30m 19.6s WRC2
17. Jourdan Serderidis Ford Fiesta R5 +33m 42.4s WRC2
18. Matt van Tuinen Subaru Impreza WRX STi +35m 45.5s
19. Fabio Frisiero Mitsubishi Lancer Evo IX +35m 51.4s
20. Adrian Coppin Citroen DS3 R3T +47m 21.3s
 
CONGRATZ VW, CONGRATZ Bung..!

#Day2 WRC Coast Hire Rally Australia 2014: VW (ya, lagi)

Selamat pagi...!

Sebelumnya saya minta maaf karena memposting ini terlambat, karena kesibukan di malam minggu. OK, btw, saya akan mengulas hari kedua Reli Australia.


Sebastien Ogier masih nyaman di puncak, unggul nyaris 12 detik dari Jarri-Matti Latvala, dan Andreas Mikkelsen masih nyaman di posisi 3. melengkapi 5 besar ada Mikko Hirvonen dan Kris Meeke, yang baru saja mendapatkan penalti 1 menit karena memotong jalur di SS12.

Mads Ostberg dalam mood happy setelah berada di posisi 6, sumrigah dengan kinerja Citroen dan mampu unggul dari Hayden Paddon, dan Thierry Neuville menguntitnya di posisi 8, meskipun mobil i20 WRC-nya mengalami kerusakan di bumper dan bonnet. melengkapi 10 besar ada duo Ford M-Sport, Elfyn Evans dan Robert Kubica, dimana Kubica harus melorot 2 posisi karena mengalami kecelakaan dan 2 ban pecah di SSS.

Local hero, Chris Atkinson masih belum mendapatkan ritme terbaiknya dan terlempar ke luar 10 besar. Sepertinya Atko harus waspada, karena mobil-mobil WRC-2 mulai menguntitnya.

Ya, dan kali ini Nasser Al Attiyah
mengambil alih pimpinan di kelas WRC-2 dari Yazeed Al Rajhi, unggul 1.8 detik. Sementara di posisi 3 ada Jari Ketomaa, meskipun sempat terguling di SSS.

Pembalap Ukraina, Yuri Protasov di posisi 4, unggul atas pemimpin klasemen Lorenzo Bertelli. Bertelli sendiri masih unggul dari saingannya, Ott Tanak yang sempat mengalami driveshaft patah di pagi hari dan di SSS bermasalah di elektrik.

Sementara pereli nasional, Subhan Aksa masih konsisten, meskipun harus kehilangan posisi 6 dari Ott Tanak, Bang Ubang: NO PROBLEM.

“Ini jadi seperti nasib-nasiban. Yang tepat meramal cuaca bisa dapatkan hasil bagus. Ini salah satu seninya reli mobil. Dalam kondisi itu, sangat berat mengarungi SS yang panjang. Di tikungan pun acap ragu-ragu bermanuver sehingga banyak kehilangan waktu,”

Navigator Nicola Arena, yang berasal dari Italia pun berkomentar “Memang belum bisa bersaing dengan pereli tercepat. Tapi, hari ini jauh lebih baik dari kemarin. Sedikit apes saja karena ban tidak tepat,” ucap navigator berpengalaman asal Italia itu. Tadinya ia berpikir akan hujan di pertengahan lomba, tapi ternyata tak demikian."

OK, that's it.Oh iya, hari ini ada 2 stage yang ditayangkan secara live, di Wedding Bells, jam 8 WIB, dan power stage di Wedding Bells 2 jam 1 siang WIB. Anda dapat menontonya di MNC Sports atau streaming di sportstream.tv

OK, see ya..!

Friday 12 September 2014

OFFICIAL: Kalender WRC musim 2015

Selamat malam....!

Setelah tadi mengulas #Day1 Reli Australia, kali ini saya akan memposting tentang kalender WRC musim 2015, yang baru saja dirilis.

2015 World Rally Championship calendar:

22-25 January Rallye Monte-Carlo*
12-15 February Rally Sweden
05-08 March Rally Mexico
16-19 April Rally Argentina
21-24 May Rally Portugal
11-15 June Rally Italy
02-05 July Rally Poland
30 July-02 August Rally Finland
20-23 August Rally Germany*
10-13 September Rally Australia
01-04 October Rally France*
22-25 October Rally Spain
12-15 November Rally Great Britain

* Masih menunggu kesepakatan dengan penyelenggara

Kini kita bandingkan dengan jadwal musim ini

2014 World Rally Championship calendar:

19 January Rallye Monte Carlo
09 February Rally Sweden
09 March Rally Mexico
06 April Rally de Portugal
11 May Rally Argentina
01 June Rally d'Italia
29 June Rally Poland (multi-country event)
03 August Rally Finland
24 August Rallye Deutschland
14 September Rally Australia
05 October Rallye de France
26 October Rally de Espana
16 November Rally of Great Britain

Kalo dilihat nyaris gak ada bedanya. Yep, memang sih gak terlalu berbeda. tapi ada beberapa poin yang harus diperhatikan:

1. Reli Argentina maju ke bulan April, yang sebelumnya digelar di pertengahan Mei, dimana cuaca di bulan april diprediksikan lebih hangat dan kering. Digelar setelah Reli Meksiko, tentunya ini akan lebih menghemat anggaran logistik dibandingkan musim lalu dimana setelah Meksiko harus ke Portugal, dan kembali lagi ke benua Amerika dan kembali lagi ke Eropa

2. Reli Monte Carlo dimajukan seminggu, membuat pembalap, tim, dan manufaktur lebih siap menghadapi seri pembuka nanti. Dan juga menambah jatah libur. (Brace yourself, boys). Selain itu Regulasi Rally-2 akan diberlakukan di Reli Monte Carlo.

3. Reli Portugal kembali ke "Kampung Halaman". Yep, kembali ke Exponor, di pusat kota Matosinhos.  Ini berarti karakteristik Reli Portugal, yang sebelumnya all-gravel, taun depan akan kembali ke "habitatnya, aspal dan gravel. Cihuuy...

4.  NO Rally Acrapolis, yang dikenal dengan gravel dengan bebatuan yang dapat merusak mobil. Karakter ini juga dimiliki oleh Ciprus, yang sudah tidak masuk kalender sejak 2009.

5. Adanya perubahan di regulasi Rally-2. Musim depan setiap stage yang dilewatkan pembalap akan dikenakan penalti tambahan waktu 7 menit,  musim ini "hanya" 5 menit. Hanya saja, penalti tambahan waktu 10 menit untuk pembalap yang melewatkan stage terakhir tetap berlaku

6. Mobil-mobil kelas Group N4 (atau lebih tepatnya "cicit" dari mobil Group A seperti Subaru Impreza WRX STI dan Mitsubishi Lancer Evo) akan berubah menjadi R4. Soal regulasinya mungkin masih sama

#Day1 WRC Coates Hire Rally Australia 2014: VW are Flying, Citroen Hepi, Hyundai merana, Bang Ubang Girang..!

Selamat malam...!

Hari ini adalah hari dimana anda baru saja melewatkan 1 minggu yang panjang, dan bersiap untuk happy weekend. Sembari beristirahat, saya akan me-review Hari pertama Reli Australia, yang cukup ketat, dimana 5 pembalap hanya berjarak 5.8 detik.

Ogier on the TOP
Dimulai dari babak shakedown kemarin, Citroen membuktikan bahwa mereka belum habis dengan merebut posisi 1-2 dengan Kris Meeke tercepat dengan rekan setimnya, Mads Ostberg di belakangnya.Sayangnya, lagi-lagi Volkswagen memimpin day 1 dengan merebut 1-2 dari Citroen (dan 3!). Tidak ingin memori kelam di Jerman terulang, Sebastien Ogier tercepat dengan selisih 0.4 detik dari Jarri-Matti Latvala, sementara Andreas Mikkelsen berada di posisi 3.

Sepertinya VW harus menyiapkan sampanye untuk merayakan titel ke-2 mereka minggu ini.


Namun Mikkelsen tidak bisa tenang, karena Meeke menguntit dengan hanya berjarak 0.6 detik. Rekan setimnya Mads Ostberg harus puas di posisi 7 setelah mengganti diferensial belakang di Citroen DS3-nya. Sementara di kubu Ford M-Sport, ehm, bercampur aduk. Karena Mikko Hirvonen menjalani hari 1 yang bagus, sempat berada di 3 besar sebelum harus puas berada di posisi 5. Begitu juga dengan Robert Kubica, berada di posisi 8, menikmati battle dengan Ostberg. Sebaliknya dengan Elfyn Evans, dia kesulitan dengan trek khas Aussie dan harus berada di posisi 9.


Hyundai? Bad day. Meskipun "si tetangga" Hayden Paddon (dia pembalap asal Selandia Baru, yang tidak masuk kalender WRC musim ini) tampil baik di posisi 6, Thierry Neuville kehilangan 2 menit setelah mengalami kerusakan di suspensi, dan  local hero Chris Atkinson kehilangan ritme terbaiknya dan terlempar dari 10 besar.


Yazeed Al Rajhi memimpin di WRC-2
Sementara di kategori WRC-2, pembalap asal Arab Saudi Yazeed Al Rajhi memimpin, beda 7 detik dari "rival timur tengah", Nasser Al Attiyah. Sementara Jari Ketomaa mengalami masalah di turbo dan harus puas di posisi 3. Yuri Protasov di posisi 4, unggul hampir 23 detik dari pemimpin klasemen, Lorenzo Bertelli, yang mengalami masalah diferensial. Bertelli masih lebih baik dari rivalnya, Ott Tanak yang harus puas di posisi 7, yang juga mengalami kerusakan diferensial dan driveshaft, meskipun setelah semua itu diperbaiki, dia menang di 2 stage.

Subhan Aksa konsisten di day 1

Di atasnya ada pembalap nasional, Subhan Aksa yang baru saja menjalani day 1 yang menyenangkan. Bang Ubang berhasil menjaga konsistensinya dan tanpa mengalami kerusakan di
mobil Ford Fiesta RRC.

Bang Ubang pun sumrigah “Hasil sementara ini cukup puas, sesuai target. Paling tidak ya lebih bagus dari tahun lalu hahaha. Rutenya tricky banget. Kita buat berbagai perubahan setingan, terutama kaki-kaki mobil.”

OK, that's it. Kita akan lanjut di #Day2. 
See ya, Good Luck, Bung..!

Tuesday 9 September 2014

#Preview: WRC Coates Hire Rally Australia 2014

Good nite..!

Kita jumpa lagi setelah beberapa hari vakum (karena sibuk dengan tugas kuliah), dan hari ini saya akan memberikan preview tentang Rally Australia, yang akan digelar mulai lusa, tanggal 11-14 September 2014.


Reli ini digelar sejak 1988, dan menjadi bagian dari kalender WRC setahun kemudian. Reli ini awalnya berpusat di sekitaran Perth, di sebelah barat Australia, kemudian berpindah ke Kingscliff di New South Wales pada tahun 2009. Tapi karena protes dari penduduk sekitar rally base kemudian dipindahkan ke Coffs Harbour, masih di daerah NSW. Meskipun telah berpindah tempat 3 kali, reli ini mempunyai karakteristik yang sama: gravel yang keras dan jalannya yang bisa dibilang inkonsisten, karena kadang berliku-liku, dan kadang pula cepat seperti di finlandia. Belum pula dengan banyaknya pepohonan di beberapa titik, dimana sebagiannya adalah area hutan hujan.

Karakteristik reli ini memaksa pembalap lebih hati-hati dalam mengemudikan mobilnya, dan juga untuk navigator yang harus memastikan pacenote-nya benar-benar akurat. Para mekanik juga dibuat pusing dengan setelan mobil, apakah harus disetel untuk area cepat atau area berliku.

Kita beralih ke perebutan titel juara. Meskipun Sebastien Ogier dan Jarri-Matti Latvala gagal finish di jerman, VW bisa memastikan titel juara konstruktor dan pembalap tetap dalam genggaman, meskipun soal pembalap masih harus diperebutkan antara Ogier dan Latvala. Sementara Hyundai akan mempunyai amunisi lebih untuk mengalahkan Citroen yang unggul dengan selisih 7 poin di posisi 2 klasemen konstruktor, dengan menempatkan pahlawan lokal, Chris Atkinson dan Hayden Paddon menemani Bryan Bouffier, Dani Sordo dan Thierry Neuville yang mempunyai motivasi lebih setelah menang di Jerman. Di Kategori WRC 2, Lorenzo Bertelli masih memimpin dengan keunggulan 3 poin dari Ott Tanak. Hanya saja Tanak harus lebih bekerja keras karena dia telah mengikuti 6 dari maksimal 7 reli yang diperbolehkan untuk diikuti, sementara Bertelli masih punya sisa 2. Selain itu jangan lewatkan aksi Subhan Aksa, yang akan kembali beraksi di dalam mobil Ford Fiesta S2000 untuk pertama kali sejak Portugal, April lalu.



Kritik, saran dan komentar agan-agan semua bisa diposting di kolom komtar yang tersedia.

Wednesday 3 September 2014

Evolusi Mobil Reli Dunia - Part 3 (GroupA, Perantara WRC yang Terlupakan)

....and I'm back..!

Minggu lalu saya sudah membahas tentang mobil spek Group 4 dan Group B (oh iya, dengan Group S), dan kali ini saya akan mengulas tentang mobil Group A, yang dipakai dari 1987-1996.

ORIGIN

Seperti yang ditulis di artikel sebelumnya, Group A sudah ada bersamaan dengan Group B sebagai kelas pendukung. Namun mulai tahun 1987 Group B lengser dan digantikan oleh Group A.

FIA pun menetapkan jumlah mobil yang harus terjual demi homologasi adalah sebanyak 5000 mobil, dan pada tahun 1993 dikurangi menjadi 2500. Namun FIA memperbolehkan tipe "Evolution/Special Edition" dengan minimun 500 mobil yang terjual. Selain itu panel pintu dan interior harus dipertahankan. Ini pun membuat balap reli (dan juga balap turing yang menggunakan spek yang sama) lebih "merakyat", lebih dekat ke fans dan lebih banyak pembalap dan tim yang berkompetisi.

LEGENDS

Lancia Delta Integrale yang superior, memenangi titel konstruktor 6 kali
Subaru Impreza 555
Ford Escort Cosworth
Mitsubishi Lancer Evo x
Toyota Celica GT-4
Dari semua mobil ini, Lancia Delta Integrale-lah rajanya. Menggantikan mobil Group B Delta S4, mobil ini menjuarai titel konstruktor 6 kali berturut-turut dari 1987 sampai mereka mengundurkan diri pada tahun 1992. Selain itu ada juga Ford dengan mobil Sierra RS Cosworth. Meskipun dikenal lincah, mesinnya hanya mengeluarkan tenaga 200 tenaga kuda, sementara Lancia dua kali lipat. dan tahun 1991 digantikan oleh Sierra RS Cosworth versi 4WD, dan 2 tahun kemudian didantikan dengan Escort RS Cosworth, dan memenangi 10 reli dan juara dunia kelas F2 tahun 1996. Mobil ini dikenal dengan harganya yang tergolong murah, perawatannya yang mudah dan cukup kompetitif untuk tim privat.

MONSTER JINAK

Perbedaan terbesar mobil Group B dan Group A adalah mobil itu sendiri. Kita semua tahu, mobil Group B lebih bersifat "prototype", meskipun dari luar mirip dengan yang kita lihat di jalanan. Why? karena mobil Group B memakai spesifikasi yang jauh berbeda dari mobil versi standar. Contohnya mobil Lancia Delta S4 yang memakai mesin 1.8L 16V twincharged, beda dari versi standarnya yang hanya 2L turbocharged atau N/A. Sedangkan Group A lebih condong ke mobil produksi. Meski begitu, produsen suka membuat mobil versi spesial agar bisa kompetitif di reli. Contohnya Ford Escort RS Cosworth. mobil ini adalah edisi khusus yang sangat berbeda dari Escort biasa, karena dukungan teknis dari Cosworth.

Dengan mobil-mobil ini, banyak fans langsung menilai bahwa Group A tidak secepat Group B. Benarkah?? SALAH..! Justru Group A lah yang lebih cepat.

Itu karena meskipun tenaga mesinnya tidak seganas Group B, mobil Group A lebih lincah dan daya cengkeram yang lebih baik. Selain itu mobil Group A juga lebih aman, karena standar-standar keselamatan yang lebih baik, seperti tanki bahan bakar yang fleksibel , rollcage yang lebih kuat, dan juga tidak ada lagi bahan kevlar di sekujuran bodi.

JAPANESE SUPREME

Dengan munculnya Group A sebagai spek baru WRC, Pabrikan-pabrikan Jepang mulai berbondong-bondong membawa mobil mereka ke lintasan. Sebelumnya hanya Toyota yang berani terjun, di era ini tercatat Mazda,Subaru, Nissan, dan Mitsubishi.


Mazda langsung terjun dengan mobil Familia 4WD, dan meskipun cukup kompetitif, Familia tidak tahan banting dibandingkan dengan mobil lain. Mazda pun mengundurkan diri setelah musim 1991, dan membawa pulang 3 kemenangan.

Di tahun 1989 Toyota muncul dengan Celica GT-4 dan langsung menjadi primadona, dengan juara di kategori kontruktor pada tahun 1994-95, dan mengoleksi 4 titel pembalap dengan Carlos Sainz (1990 & 92), Juha Kankkunen (1993), dan Didier Auriol (1994). Sayangnya, semua tercoreng di Reli Spanyol 1995 dimana Toyota didiskualifikasi dari musim 1995 karena ketahuan menggunakan pembatas aliran udara ke turbo dengan cara yang cerdik (namun licik), dan dilarang mengikuti ajang WRC tahun 1996-pertengahan 1997, meskipun mobil-mobil privat diperbolehkan bertanding. Toyota pun membutuhkan mobil untuk memperbaiki reputasi mereka, dan menemukan Corolla WRC.

Subaru bertanding dengan menggunakan Legacy. Meskipun tidak pernah diunggulkan, mereka mampu memenangkan Reli Selandia Baru di tahun 1993 dengan Colin McRae (kemenangan pertamanya, dan satu-satunya bagi Legacy). Setelah itu muncullah Impreza 555, dan memenangi titel pembalap 1995 dengan McRae, dan di konstruktor pada tahun 1995-96. Tidak seperti pabrikan lain yang mengganti model mobil ketika regulasi WRC berlaku, Subaru tetap setia dengan Impreza (dengan mengadopsi regulasi World Rally Car) sampai mereka mengundurkan diri di 2008.

Mitsubishi memulai petualangannya dengan mobil Galant VR-4 dan memenangi 2 reli di antara musim 1998-92. Tahun 1993, Lancer Evo pun lahir dan meskipun butuh waktu yang sedikit lama untuk sukses. Tapi begitu mereka mendapatkannya, mereka menggengamnya lebih lama. Lancer Evo III, IV, V, dan VI berhasil menjuarai 4 titel pembalap dengan Tommi Makinen dan juara konstruktor tahun 1998. Pada tahun 1997, meskipun pabrikan lain membuat mobil versi WRC, Mitsubishi tetap setia dengan Lancer Evo Group A sampai tahun 2001, dan begitu Lancer Evo WRC, dan Lancer WRC menggantikannya, kesuksesan masa lalu itu tidak pernah terulang.

Nissan Silvia
Nissan menggunakan mobil Silvia dari 1987-90. Tidak seperti pabrikan lainnya, Nissan tidak begitu sukses di WRC, bahkan ketika digantikan oleh Pulsar, dan tahun 1992 pun mereka menghilang, meski mobil ini tetap dipakai di kelas F2 (Sekarang S1600).

"HAPPY" ENDING (really?)

Dan kenapa mobil-mobil tersebut harus lengser oleh mobil kelas World Rally Car?

Persoalan terbesar yang harus dihadapi FIA selaku regulator WRC adalah biaya. Memang sih, biaya produksi dan pengembangannya tidak semahal Group B tapi produsen mobil kebanyakan membuat versi spesial untuk dihomologasi, dan itu menjadi perjudian besar bagi mereka. Kalau mobilnya laris di dealer dan sukses di SS ke SS sih sah-sah saja, tapi kalo gak ? Pasti penjualan menurun dan ini membuat tidak banyak pabrikan yang bertanding (Pada tahun 1996 hanya 3 pabrikan yang berkompetisi, tidak termasuk Toyota yang dalam masa hukuman). Ini membuat FIA pun membuat regulasi World Rally Car mulai 1997, dan masih digunakan saat ini.

Next: Part 4 (World Rally Car)

Monday 1 September 2014

#respect: Bjorn Waldegard

Dunia balap reli kembali berduka. Kali ini adalah juara dunia WRC edisi pertama, Bjorn Waldegard yang tutup usia. Pembalap Swedia ini meninggal pada tanggal 29 Agustus 2014 setelah berjuang melawan kanker, dan terpaksa harus membatalkan partisipasinya di sebuah ajang reli di Wiltshire karena berfokus pada penyembuhannya.


Dijuluki "Walle", karir Waldegard berusia 4 dekade, bisa dibilang sebuah pencapaian yang besar. Sebelum WRC dibentuk pada 1979, dia lebih dulu dikenal di ajang rallycross, dan pada tahun 1974 dia berhasil menempati runner-up, hanya kalah dari Franz Wurz (Ayah dari mantan pembalap F1, Alex) yang uniknya nantinya menjadi navigatornya, meski hanya sementara.

Waldegard pun dikontrak Lancia pada tahun 1975, disandingkan dengan pembalap Italia, Sandro Munari. Hanya saja, setelah Waldegard mengabaikan perintah tim untuk tetap di posisi 2 dibawah Munari dan memenangkan Reli Italia, dia pun pindah ke Ford mulai musim 1977, dan berhasil memenangi 3 reli paling kejam: Reli Safari, Akropolis (Yunani), dan RAC (Sekarang Reli Britania Raya). Waldegard pun berhasil menjadi juara dunia pertama WRC pada tahun 1979 dengan menggunakan mobil Ford dan Mercedes, mengalahkan Hannu Mikola dengan hanya berjarak 1 poin saja. Namun, Waldegaard lebih dikenal sebagai raja Reli Safari, dan kecintaanya akan reli tersebut. Dia berpatisipasi di 25 reli di Afrika, dan memenangi tujuh di antaranya.



Setelah karirnya harus berhenti karena cedera di Safari 1992, dia tetap berkompetisi di ajang-ajang yang lebih kecil, menunjukkan cintanya kepada dunia balap lintas alam ini.

Rest In Peace, Champ....!