Thursday 21 April 2016

#Preview WRC Rally Argentina April 21-24 2016


Setelah vakum selama lebih dari 1 bulan, para pembalap, co-driver, kru tim dan kru World Rally Championship mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk seri keempat di Argentina, satu-satunya reli WRC yang digelar di Amerika Selatan.

Drivers = Adventure, Spectators = Fiesta

Rally Argentina merupakan salah satu reli yang paling ikonik di WRC. Sama seperti Rally Meksiko, reli ini juga digelar di pegunungan Sierra di dekat kota Cordoba, meskipun tidak setinggi pegunungan Meksiko.


Tapi tetap saja, jalanannya yang tergolong berpasir dengan sedikit batu-batuan yang berhamburan, ditambah dengan genangan air yang dapat dijumpai beberapa kali di 1 SS membuat reli ini layak masuk ke salah satu yang terbaik.


Reli ini digelar pada musim gugur di belahan selatan dapat membuat kabut, dan bahkan salju turut membuat para pembalap dan co-driver harus waspada.

Selain itu ada juga 1 faktor eksternal yang membuat reli ini terkenal: penonton. Banyak orang-orang yang hadir di hampir setiap SS, dan mereka dengan antusias mendengarkan radio, melihat live feed di media sosial, dan menyanyikan yel-yel seperti mereka mendukung klub sepakbola kesayangan mereka.


Tidak jarang juga kita melihat orang-orang berkemah dekat dengan lokasi reli, membuat pesta BBQ kecil-kecilan, dan menyanyi seperti orang yang tidak mempunyai masalah dalam hidupnya.

Oke, kita kembali ke relinya.


Rally Argentina berpusat di Villa Carlos Paz, 700 km dari ibukota Buenos Aires, dan 36 km dari kota Cordoba. Reli ini akan dimulai pada kamis malam waktu setempat di Street Stage di Kota Cordoba, sebelum kemudian di pagi harinya kompetitor akan melahap 8 SS di desa Santa Rosa de Calamuchita di bagian selatan. Jalanan di sana tergolong cepat dan halus, dan beberapa jalan di antaranya tidak pernah dilewati selama setidaknya 4 tahun lamanya.

Sedangkan rute di hari ketiga terletak lebih dekat dengan VIlla Carlos Paz. Sama seperti di hari kedua, jalanan di sana juga tergolong cepat dan halus, dan beberapa di antaranya juga tidak pernah dilewati sejak tahun 2012 silam.


Hari terakhir menyajikan rute yang jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Sebanyak 3 SS digelar di pegunungan Tralasierra, menyajikan jalanan yang sempit, penuh dengan ranjau batu yang siap menerkan mangsanya. Hari tersebut dimulai di El Condor yang ikonik, diikuti dengan SS ikonik lainnya di Giulio Cesare. El Condor, yang mempunyai panjang 16.32 km kemudian menggelar Power Stage.

Game, ON(?)


Kemenangan di Meksiko bulan Maret silam jelaslah merupakan suatu hal yang layak diterima Jari-Matti Latvala setelah 2 seri pertama nihil poin. Kini Latvala akan berjuang untuk meraih kemenangan No. 2 di Argentina, atau setidaknya berada di depan Sebastien Ogier.

Karena dia tahu kalau Ogier berada di depan, sulit untuk mengejarnya.


Ogier, however had nothing to lose. Dia akan mencoba untuk mempertahankan keunggulan 35 poin dari Mads Ostberg. Sementara itu Andreas Mikkelsen akan memakai taktik seperti yang biasanya dia gunakan: Pounch when somebody made mistake.
Hyundai akan mencoba inovasi baru di i20 WRC '16 yang akan digunakan oleh Thierry Neuville, Dani Sordo, dan Hayden Paddon: Angled Mud Flaps. Lembaran Karet yang umumnya dipasang tepat di belakang ban belakang tersebut dibuat lebih besar sampai ke luar bumper belakang.

Selain itu ekstensi mud flap tersebut diarahkan ke atas sayap belakang, yang bertujuan untuk mengalirkan udara ke spoiler tersebut, dan menambah downforce.


Sejauh ini Sordo dan Paddon melakukan pekerjaan yang bagus, tapi Neuville masih kesulitan untuk tunjukkan performa terbaiknya, yang hilang sejak tahun 2015 silam. Setelah podium di Monte Carlo, dia hanya finish ke-14 di Swedia dan gagal finish di Meksiko.


Sementara itu M-Sport sedang berada dalam mood yang bagus. Selain sukses mencatat rekor points finish ke-200 secara berturut-turut di WRC (Sejak Carlos Sainz di Monte Carlo 2002 dengan Focus RS WRC), mereka juga baru saja meluncurkan Ford Focus RS RX untuk berkompetisi di FIA World Rallycross Championship bersama Ford Performance dan Hoonigan Racing Division.


Mads Ostberg saat ini berada di posisi kedua di klasemen sementara. Hasil bagus di Argentina turut membantunya untuk setidaknya menyegel tempat tersebut, meskipun Ostberg merupakan pembalap yang lebih suka konsisten dan sebisa mungkin menyelesaikan reli ketimbang pushing to the limit, yang beresiko lebih besar.


Sementara itu Eric Camilli akan tampil di Argentina untuk pertama kalinya, jadi seperti di Meksiko, mengambil pengalaman di reli ini akan sangat berguna untuk tahun-tahun mendatang.
Musim lalu Citroen sukses finish 1-2, dengan Kris Meeke meraih kemenangan pertamanya di WRC. Meeke dan tim Abu Dhabi Total WRT akan absen di Argentina tahun ini, tapi PH-Sport selaku pelaksana tugas Citroen untuk musim ini akan menurunkan 2 DS3 WRC untuk 2 pembalap lokal, Marcos Ligato dan Jose Alberto Nicholas.

Sejauh ini Ott Tanak merupakan pembalap privateer terbaik, dengan selalu berada di Top 10 dalam 3 reli pertama di musim ini. Martin Prokop absen, sementara itu Henning Solberg kembali hadir di Service Park dengan Ford Fiesta RS WRC. Lorenzo Bertelli dan Valeriy Gorban juga akan berkompetisi di reli ini.


Pemimpin klasemen WRC-2 Elfyn Evans kembali setelah absen di Meksiko, tempat dimana dia meraih podium pertamanya di WRC. Semua saingan utamanya dalam perebutan gelar juara absen, jadi dia punya kesempatan untuk mencetak Hattrick kemenangan di musim ini.

Peserta Rally Argentina yang berada paling dekat dengan Evans di klasemen WRC-2 adalah Hubert Ptaszek. Pembalap asal Polandia tersebut pindah ke Peugeot Team Slovakia sejak Rally Meksiko (dimana dia finish kedua), dan sejak Rally Swedia dia ditemani oleh Maciek Szczepaniak, mantan co-driver Robert Kubica.
Pembalap asal Peru Nicolas Fuchs akan ikut serta, dimana co-driver-nya Fernando Mussano berasal dari Argentina. Culture & Sports Qatar RT merupakan satu-satunya tim yang akan menerjunkan 2 pembalapnya sekaligus di reli ini, dimana Abdulaziz Al-Kuwar (Skoda Fabia R5) akan bertarung bersama Khalid Al-Suwaidi (Ford Fiesta R5).

WRC-3? Well, Michel Fabre akan (kembali) menjadi satu-satunya pembalap yang akan berkompetisi di kelas ini.

No comments:

Post a Comment