Thursday 12 November 2015

#Preview WRC Wales Rally GB (Britania Raya) 12-15 November 2015

In The End....

 Setelah 11 Bulan, 12 reli, total 3923.6 km dari 211 SS, semua pembalap dan kru tim akan beraksi untuk terakhir kalinya di musim 2015 di Wales Rally Great Britain (Britania Raya).

 The Challenge

Bicara soal reli ini, kita pasti membayangkan satu hal: mud, atau lumpur. Itu memang benar, tapi yang harus kita ingat adalah Wales Rally GB bukan hanya soal lumpur.


Musim dingin yang segera datang di Inggris Raya membuat jalanan menjadi sulit bukan hanya karena karakternya yang tergolong cepat dan mengalir, tapi juga beberapa 'hadiah' dari alam seperti hujan, dan bahkan salju dan es bisa saja hadir (meskipun kecil kemungkinan hal ini terjadi).



Untuk ketiga kalinya, Wales Rally GB akan berpusat di Deeside, sebuah kota industri kecil di perbatasan Wales-Inggris. Meskipun begitu, para pembalap dan navigator harus siap menghadapi hari pertama dengan total jarak 133.68 km dan 6 SS (termasuk SS favorit fans, Sweet Lamb dan Myherin, SS terpanjang di reli ini) tanpa mid-day service, hanya boleh isi ulang bahan bakar dengan ganti ban.

 Untuk kedua kali berturut-turut mereka harus menghadapi semuanya sendiri ("Aku capek mas..!")


 Sementara itu hari kedua merupakan hari terpanjang di reli ini dengan 9 SS sepanjang 142.28 km, termasuk 2 SS di malam hari. Karena gravel di Wales lebih condong basah, tentu saja para pembalap tidak akan komplain seperti di Australia (dimana pembalap yang start kedua, dst mengeluhkan debu yang masih mengambang), meskipun mereka punya hak untuk melakukan itu.

Reli ini akan ditutup di hari minggu (ketiga) dengan 4 SS sepanjang 36.20 km, dan Power Stage di Brenig akan menutup WRC musim 2015.

 Attention Please..!

Jujur saja, tidak banyak ide yang saya bisa tulis di postingan ini...


 Citroen masih 'memimpin' persaingan demi posisi kedua di klasemen pabrikan dengan 206 poin, sementara itu Hyundai hanya tertinggal 4 poin.


Untuk itu, Hyundai memutuskan untuk mendemotasi Thierry Neuville ke Tim B Hyundai, dan Hayden Paddon dipromosikan ke Tim A bersama Dani Sordo, yang baru saja meraih podium pertamanya musim ini di Spanyol.

Dengan tekanan besar yang berada dalam diri Paddon dan Sordo, apakah mereka bisa mengalahkan Kris Meeke & Mads Ostberg demi tempat kedua? Kita lihat saja nanti.

Bagaimana dengan M-Sport?


 Kans mereka untuk mengkudeta posisi kedua tersebut mulai menjauh dari tim asal Cumbria, Inggris tersebut setelah kegagalan Elfyn Evans dan Ott Tanak di Spanyol, dan M-Sport sekarang berada di tempat keempat dengan 173 poin. Secara matematis sih masih mungkin, tapi percayalah, ini tugas yang sulit untuk mereka.

Kita beralih ke WRC-2. Dan karena Nasser Al-Attiyah sudah resmi menjadi juara dunia kelas tersebut, mari kita fokus di perebutan posisi runner-up klasemen pembalap.  

Ini dia daftar pembalap & navigator yang masih berpeluang untuk tempat tersebut.

No.
Pembalap & Navigator
Poin
1.
Yuriy Protasov & Pavlo Cherepin
90
2.
Esapekka Lappi & Janne Ferm
88
3.
Pontus Tidemand & Emil Axelsson
86
4.
Abdulaziz Al-Kuwari & Marshall Clarke
76
5.
Jari Ketomaa & Kaj Lindstrom
67
 

 Sebelumnya, kita coret dulu Esapekka Lappi karena sudah memenuhi jatah reli yang boleh diikuti sepanjang musim ini (7 reli).



Jika kita melihat klasemen tersebut, ada 4 pembalap yang masih berpeluang menjadi vice-champion. Hanya saja, keputusan Skoda untuk menarik Pontus Tidemand dan Jan Kopecky dari entry list membuat persaingan sedikit lebih mudah dibaca....


...Dan semakin mudah karena Jari Ketomaa juga harus mengundurkan diri. Tidak diketahui alasannya, tapi bisa dipastikan cedera mata yang dialaminya pasca kecelakaan di Rally Portugal membuatnya harus istirahat agar bisa fit untuk musim depan. Dia akan digantikan oleh pembalap asal Peru, Nicolas Fuchs.

Alhasil, hanya Yuriy Protasov dan Abdulaziz Al-Kuwari yang masih berpeluang untuk tempat kedua di klasemen akhir.



Protasov mempunyai misi yang 'mudah tapi sulit' di Wales. Mudah, karena dia cukup finish di depan Al-Kuwari untuk menyegel posisi runner-up. Sulit, karena ini adalah reli pertamanya di Wales sebagai pembalap kelas WRC-2. Protasov sebenarnya sudah 2 kali tampil di Wales, hanya saja kedua-duanya lebih ditujukan untuk 'cari pengalaman' daripada 'cari poin'.


 Sedangkan misi yang harus diselesaikan Al-Kuwari lebih berat. Runner-up tahun 2013 tersebut harus menang, sementara itu Protasov finish kelima atau lebih buruk. 

Ini jelas akan menjadi menarik untuk disimak.


Sementara itu ada 3 pembalap yang berpeluang menjadi juara Production Cup yang terakhir kalinya (Jika kamu ingin tahu kisahnya, silahkan klik DISINI): Max Rendina, Gianluca Linari dan Joan Carchat. Jarak antara Rendina sebagai pemimpin klasemen dengan Carchat, yang berada di posisi ketiga adalah 20 poin.

Sama seperti di kelas WRC-2, 2 kandidat juara harus undur diri dari reli terakhir di musim ini. Pertama adalah Gianluca Linari, yang memutuskan untuk tidak bertolak ke Wales setelah kap mesin Subaru Impreza-nya terbuka, membuat pasir masuk ke dalam mesin dan membuat mobil tersebut tidak dapat digunakan.


Max Rendina? Well, dia mulai gila (lagi).

Sebenarnya dia sudah memenuhi kuota 7 reli yang diperbolehkan, hanya saja dari entry list yang dirilis oleh panitia Max terdaftar sebagai navigator (!) dan navigatornya sendiri Emanuele Inglesi menjadi pembalapnya. Jelas Max yang akan mengemudi.

Alhasil, Joan Carchat-lah yang paling berpeluang menjadi juara, dengan syarat dia harus menang. Itu saja.


WRC-3 menjadi satu-satunya kelas yang juaranya akan ditentukan di Wales. Quentin Gilbert, yang baru saja dinobatkan menjadi juara kelas Junior WRC) mempunyai kesempatan untuk menjadi double champions, dengan keunggulan 19 poin dari Simone Tempestini.

Itu berarti dia cukup finish minimal di posisi ketujuh, tidak peduli apakah Tempestini menang atau tidak.

No comments:

Post a Comment