Friday, 14 November 2014

#FlatOutNews Rally Edisi 4: D-Mack, 2017, Michael Park, "Max"imun Edan

Selamat ...!

Kita kembali lagi ke #FlatOutNews, dimana kali ini ada beberapa berita menarik yang wajib hukumnya untuk disimak. Yuukk....

1. D-MACK's 50th rally


Produsen ban asal Tiongkok, D-MACK melakukan debut WRC mereka di Wales Rally GB 2011 dengan memakai jasa pembalap Estonia Ott Tanak dan menggunakan Ford Fiesta RS WRC (meskipun Martin Prokop telah lebih dulu melakukan "start awal" di Swedia di awal tahun). Dan kini mereka kembali..!

Ya, ini lebih tepatnya ajang selebrasi D-MACK yang telah menembus 50 event, dan kali ini Tanak kembali dipercayakan mengemudi (ya, lagi) Fiesta RS. Rally GB kali ini juga penting bagi rekan setim Tanak di kategori WRC-2, Jari Ketomaa yang masih bersaing memperebutkan titel kasta
kedua tersebut
. Di sisi lain, D-MACK, bersama M-Sport juga menggelar ajang Drive D-MACK Fiesta Trophy mulai musim ini, dan rekan senegara Tanak, Sander Parn akan memulai debutnya di dalam mobil Fiesta kelas R5.

There it is.

2. FIA akan melakukan perubahan besar-besaran di taun 2017....soal SAFETY.


Secara perlahan namun pasti, FIA sudah membuat "sketsa" perubahan regulasi besar-besaran di musim 2017 mendatang, salah satunya adalah soal keamanan pembalap. Ini sangat penting karena tidak banyak yang berubah sejak Michael Park (navigator Markko Martin) tewas setelah mobil Peugeot 307 mereka menghantam pohon di Wales Rally GB 2005.

Salah satu wacana yang ada adalah pembuatan kabin monokok untuk memperkuat perlindungan di samping, ditambah pula dengan Safety Cell (seisi kokpit pembalap) yang diperkuat. Direktur Teknis Volkswagen Francois Xavier Demaison mengatakan bahwa memang sudah ada beberapa peningkatan seperti kursi standar FIA dan busa peredam kejut di pintu, tapi dia juga memperingatkan bahwa mereka harus menguras tenaga yang banyak untuk ini.

Selain itu juga, beberapa pembalap mengemukakan wacana agar titik sabuk pengaman dipindahkan ke kursi pembalap, bukan lagi diikat di belakang mobil, seperti navigator Mikko Hirvonen, Jarmo Lehtinen jelaskan:

"Di kancah motorsport yang lain, katakanlah F1, sabuk pengamannya menempel di kursi, Itulah yang kami inginkan. Yang menjadi masalah adalah, ketika ada suatu kecelakaan kursinya bisa lepas dan pembalapnya tetap berada di kursi tersebut dan menyebabkan cedera serius. Itu perlu diubah".

Mungkin salah satu contoh yang dimaksud Lehtinen adalah insiden pembalap F1 Martin Donnelly yang cedera parah setelah mobilnya menabrak tembok dengan kecepatan 200km/jam di GP Spanyol 1990 dan dia terlempar ke trek.

 Jangan khawatir. Dia masih hidup kok.

3. Julien Inggrasia meraih Michael Park Trophy



Masih soal Michael "Beef" Park, setelah kematiannya di tahun 2005 dibuatlah sebuah trofi yang dinamakan atas Park sendiri. Trofi ini diberikan kepada navigator/co-driver terbaik setiap tahun, meski kata terbaik dalam konteks ini adalah yang paling sesuai dengan karakter Park ketika dia menjadi navigator Markko Martin, dimana performa, sikap, komitmen, dan lain-lain.

Tahun ini trofi tersebut jatuh kepada Julien Inggrasia, navigator juara dunia 2 kali, Sebastien Ogier. Trofi tersebut diberikan oleh juara dunia 1981, Ari Vatanen dan Robert Reid, navigator mendiang Richard Burns, juara dunia 2001, yang juga merupakan teman baik Park. Selain Inggrasia, berikut daftar navigator yang telah marihnya:
  1. Daniel Elena (Navigator Sebastien Loeb), 2006
  2. Timo Rautiainen (Marcus Gronholm), 2007
  3. Denis Giraudet (Didier Auriol, Francois Duval dll.), 2008
  4. Jarmo Lehtinen (Mikko Hirvonen), 2009
  5. Phil Mills (Petter Solberg), 2010
  6. Ilka Minor (Henning Solberg), 2011
  7. Stephane Prevot (Chris Atkinson), 2012
  8. Nicolas GIlsoul (Thierry Neuville), 2013
  9. Julien Inggrasia (Sebastien Ogier), 2014
 4. Max Rendina juara dunia Production Cup WRC-2



Sebelumnya saya jelaskan dulu sedikit soal Production Cup. Di awal tahun 2000-an kejuaraan kasta kedua setelah WRC adalah Production-WRC. Mobil-mobil yang biasanya nongol di ajang ini adalah mobil spek Group N, seperti Mitsubishi Evo, Subaru Impreza, dll. tapi di tahun 2010 muncullah S2000-WRC, dan PWRC turun jadi kasta ketiga. Musim lalu kedua kejuaraan ini dilebur menjadi WRC-2. Namun, karena mengetahui performa mobil Group N (sekarang R) ternyata kalah jauh dari mobil kelas S2000, RRC, dan R5, maka dibuatlah Production Cup.

Juara di musim ini adalah pembalap asal Italia Max Rendina, dan navigator Mario Pizzuti. Pembalap berusia 40 tahun ini mengemudikan Lancer Evo X yang disiapkan oleh ralliart Italia (bisa dibilang ini adalah yang terakhir bagi Lancer, yang berhenti produksi musim depan), dan memenangi 5 dari 6 event yang dihitung musim ini. Musim 2014 baginya sebenarnya cukup kontroversial. Di Finlandia, karena dia sudah menembus maksimal 7 event yang boleh diikuti, dia mendaftar sebagai navigator Pizzuti, tapi di stage, dialah yang membalap, bukan Pizzuti. Dia juga melakukan hal yang sama di Wales Rally GB, tapi terpaksa mengundurkan diri karena Pizzuti mengalami masalah kesehatan. Rendina menempati posisi 12 overall.

No comments:

Post a Comment