Tuesday 19 August 2014

about rally (and WRC)

World Rally Championship. 

Mungkin saja para fans motorsport di Indonesia atau yang masih awam gak terlalu kenal dengan ajang yang satu ini. Tapi ajang ini adalah impian buat setiap pembalap reli, dan diakui sebagai salah satu ajang motorsport yang paling menantang. Tapi tetap saja masih ada yang bertanya, what is WRC?

OK, here it is what u need to know.

World Rally Championship adalah sebuah kejuaraan reli international yang ke agenda FIA, dan dikelola oleh Red Bull House Media. Setiap musim WRC terdiri dari 13 ajang reli (bisa berubah dari tahun ke tahun) dengan tantangan yang beragam, mulai dari gravel halus dan licin di Australia dan Portugal, jalanan aspal di pegunungan (ato juga disebut tarmac) seperti di Jerman dan Prancis, gravel berbatu di Italia dan Argentina, jalanan penuh lumpur di Britania Raya, sampai di salju sampai -10 derajat Celcius di Swedia.

Setiap event reli terdiri dari 15-25 section (Disebut dengan nama Stage atau SS). SS adalah jalanan yang tertutup oleh publik (dengan kata lain, semua kendaraan tidak boleh ada di SS kecuali kontestan dan panitia time control). Tidak seperti balapan lainnya dimana pembalap melawan kompetitornya satu dengan yang lainnya , di reli pembalap (dengan navigator/co-driver) berkompetisi melawan waktu, memgemudi secepat mungkin demi meraih catatan waktu yang bagus di setiap SS. Dan jalanan yang menghubungkan satu SS dan SS lainnya adalah liaison, atau road section, dimana pembalap harus mengemudikan mobilnya sesuai dengan aturan lalu lintas dimana reli itu diselenggarakan.

Di balap reli, seorang pembalap ditemani oleh seorang navigator (atau juga disebut co-driver) yang membacakan pacenote (sebuah buku yang berisi rute dengan informasi yang mendetail dari setiap stage). Di setiap saat, bahkan di road section pembalap harus mendengarkan instruksi dari navigator, dan begitu juga sebaliknya. Kalau tidak, akibatnya bisa fatal..!



Dalam suatu SS, bisa saja pembalap mengalami kecelakaan. Contoh, terguling beberapa kali dan atap dalam kondisi rusak, atau radiator depan rusak setelah menghantam pohon, dll.


Semua kerusakan itu (selama gak terlalu parah) bisa diperbaiki di sebuah area yang dinamakan service park yang berada di suatu tempat dimana reli diselenggarakan. Waktu perbaikan dibatasi, diantara 30 sampai 45 menit.

Kalau melewati batas itu, maka akan dikenakan penalti tambahan catatan waktu.. selain di area service park, hanya pembalap dan navigator yang boleh melakukan perbaikan. Kalo kerusakannya ringan (seperti mengganti ban yang bocor) sih gak masalah. Tapi kalau seandainya, katakanlah sistem turbo bermasalah, maka pembalap harus keep going sampai ke area servis. Setelah SS terakhir usai di setiap harinya, mobil harus disimpan di area yang dinamakan parc ferme, dimana mobil tidak boleh disentuh sedikitpun.

WRC terdiri dari 4 kelas, yaitu WRC, WRC-2, WRC-3, dan Junior WRC.

1. WRC

WRC adalah kelas premier, tertinggi dari segala ajang balapan reli di dunia ini. Mobil yang dipakai di kelas ini adalah spek World Rally Car generasi kedua, dimana regulasi ini diambil dari spek S2000, tapi memakai sistem 4WD, mesin 1.6 Liter Segaris (Inline) dengan memakai turbo dengan maksimal udara yang boleh masuk (air restrictor) adalah 33mm dan tekanan turbo maksimun adalah 2,5 bar, dan paket aerodinamika spek WRC.

 Mobil-mobil yang sekarang berkompetisi di kelas ini adalah:

Volkswagen Polo R WRC
Citroen DS3 WRC
Hyundai i20 WRC
Ford Fiesta RS WRC
2. WRC-2

WRC-2 (sebelumnya S-WRC) adalah kelas ke-2 tertinggi dari WRC. Spesifikasi mobil yang dapat ikut berlomba di kategori ini adalah

  1. S2000, Regional Rally Car atau RRC dan R5 (memakai mesin 2 L Normally Aspirated untuk S2000 dan 1.6L tuebocharged untuk RRC dan R5, paket aerodinamika yang sedikit berbeda dengan spek WRC, dan beberapa parts yang harus sesuai dengan mobil versi jalanan.),
  2.  Group N, sekarang R4 (berbasis dari mobil-mobil kelas Group A, tapi dengan pembatasan yang lebih ketat di mesin dan beberapa area lain)
Semuanya menggunakan sistem 4WD. Tidak seperti di WRC, pembalap dan tim bebas memilih maksimal 7 ajang reli di mana saja mereka mau, dan kemudian 6 hasil terbaiklah yang dihitung di klasemen akhir.

Pembalap reli Indonesia Subhan Aksa
juga ikut berkompetisi di kelas ini, sejauh ini baru ikut Rally Portugal dengan hasil yang cukup menggembirakan, finish 9 dengan ganjaran 2 poin, dan akan mengikuti Reli Australia bulan depan.

 Mobil-mobil yang sekarang berkompetisi di kelas ini adalah:

Ford Fiesta RRC/S2000
Ford Fiesta R5
Skoda Fabia R5. Tersedia juga tipe S2000
Peugeot 208 T16 R5

MINI Countryman S2000
dan selain itu ada juga mobil-mobil yang berkompetisi di Production Cup, sub-class khusus mobil-mobil Group R4.
Mitsubihsi Lancer Evo X,yang akan pensiun di akhir tahun 2015
Subaru Impreza WRX STi. Model barunya akan segera terjun ke WRC-2

3. WRC-3

Kelas ini sebelumnya bernama P-WRC, merupakan kelas ke-3 dari ajang WRC dimana kompetitor menggunakan mobil berspesifikasi R3, dengan mesin 1.6L plus turbo atau 2.0L normaly aspirated, berpenggerak roda 2WD. Sama seperti WRC-2, di kelas ini pembalap dan tim bebas memilih maksimal 7 ajang reli di mana saja mereka mau, dan kemudian 6 hasil terbaik yang dihitung.

 Mobil-mobil yang sekarang berkompetisi di kelas ini adalah:

Citroen DS3 R3T
Peugeot 208 R2
Renault Clio R3T
4. Junior WRC (J-WRC)

Kelas ini bisa dibilang seperti semester 1, dimana kompeitor juga memakai Citroen DS3 R3, sama seperti WRC-3, tapi tanpa turbo, dan memakai paket MAX. Pembalap-pembalap reli beken seperti Sebastien Loeb, Sebastien Ogier adalah lulusan J-WRC (sebelumnya bernama WRC Academy).


Sistem pembagian poin di WRC adalah 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1, dialokasikan untuk 10 pembalap tercepat. Namun, ada beberapa tambahan. Di J-WRC akan ada poin bonus untuk pemenang salah satu stage, sedangkan di WRC ada satu stage terakhir yang dinamakan Power Stage, dimana pembalap yang tercepat di stage itu akan mendapatkan 3 poin, sedangkan yang tercepat ke2 diganjar 2 poin, dan yang finish ke3 ditambahin 1 poin.

No comments:

Post a Comment