Thursday 2 July 2015

#preview WRC Rally Poland 2015

Halo..!



Sebelumnya saya sebagai penulis blog ini turut berduka cita atas meninggalnya setidaknya 122 orang dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan. Semoga keluarga dan sobat yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
Amin.

Oke, kita kembali lagi...
Nah, setelah mampir di Portugal dan Italia, pentas WRC cuss menuju Eropa Tengah, lebih tepatnya Polandia (Meskipun saya lebih menggangap Polandia adalah negara Eropa Timur), yang akan menggelar ronde ketujuh musim ini. Ini dia sisi uniknya, dan sisi kompetisinya.

The Challenge



Rally Polandia menyajikan karakter yang mirip dengan Finlandia: Cepat dan mengalir. Hanya saja, lintasannya lebih keras dan sedikit berbatu terutama di pinggir lintasan, dan yang membuatnya semakin sulit adalah rumput yang panjang menutup sisi jalan, membuat penglihatan pembalap lebih minim karena tidak bisa melihat tikungan berikutnya (Ya, seperti di reli aspal lah) dan juga bisa menyembunyikan bebatuan, jadi tidak semudah itu bagi para pembalap untuk potong jalur.

Meskipun ini adalah salah satu reli tertua di dunia, faktanya hampir 90% rutenya tidak lagi sama dengan sebelumnya. Tidak ada lagi stage di negeri tetangga Lithuania, dan SS5 dan 7 di Stancyzki merupakan stage terpanjang di sejarah Rally Polandia, dengan panjang 39.12 km.

Attention Please..!

Sebelum bicara soal persaingan tahun ini, kita bahas dulu soal local boy, atau jagoan lokal. Kali ini ada Robert Kubica di kelas utama, sementara itu pembalap RX Lites K-r-z-y-stof Holowc-z-y-c, Jaroslav Koltun, Radosław Raczkowski, Z-bigniew Staniszewski, Hubert P-taszek di kategori WRC-2. Ya, susah menyebutkan nama mereka dengan baik dan benar tapi semua perhatian publik tertuju ke lelaki yang namanya (sedikit) mudah dibaca, Kubica (Dibaca Kubitzha, bukan Kubika).


Ya, tahun 2015 sejauh ini belum berjalan dengan baik buat Bobby K, Dimulai dengan masalah teknis, beberapa kesalahan kecil berujung fatal seperti di Italia, dan kisruh dengan timnya sendiri di Argentina. Bagaimanapun, gaya mengemudinya yang terkesan flat-out membuat fans mencintainya. Asalkan jangan crash lagi..!

Soal persaingan di klasemen, sejauh ini belum ada satupun pembalap yang sanggup melawan Sebastien Ogier secara konstan. Ya, ada Mads Ostberg yang berada di peringkat 2 dan Andreas Mikkelsen dibawahnya, tapi jujur saja konsistensi seperti tidak cukup buat Ostberg karena Ogier juga konsisten dan di saat yang bersamaan cepat. Mikkelsen? Dia punya mobil yang nyaris sama dengan Ogier meskipun berada di tim B Volkswagen, tapi 2 kali gagal finish sepertinya sudah cukup jika dia ingin menyaingi Ogier, jadi kalo nambah berarti kansnya semakin kecil. Yes.

Di WRC-2, selain nama-nama yang saya sebut di atas, Nasser Al-Attiyah tetap hadir, meskipun dia tidak membawa serta mobil baru Ford Fiesta R5 karena tidak cukup waktu buat ngetes, jadi dia tetap stick dengan Fiesta RRC. Abdulaziz Al-Kuwari absen, jadi 2 saingannya untuk kejuaraan tahun ini yaitu Jari Ketomaa kembali, dan 2 Skoda siap lanjutkan performa bagusnya dengan mobil baru Fabia R5.

Oke, sampai jumpa di hari Senin nanti....Saya akan off dulu di weekend.

bye...

No comments:

Post a Comment