There's nothing like Australia....
Ronde ke-10 FIA World Rally Championship akan segera digelar di Coffs Coast di New South Wales, Australia. Sebagai satu-satunya reli yang digelar di Asia-Pasifik, Australia menyajikan berbagai tantangan yang tidak ada di belahan dunia lainnya.
The Challenge
Meskipun sudah menjadi bagian dari WRC sejak 1989 dan pindah 3 kali, karakteristiknya tetap sama: gravel yang licin, sangat licin seperti lantai yang penuh dengan kelereng di antara hutan hujan, yang siap menerkam siapa saja yang melakukan kesalahan. Karakter lintasannya yang tergolong cepat membuat para pembalap harus tampil sempurna. Begitu juga dengan navigator, yang harus memastikan pacenote-nya sempurna.
Selain itu, ada 1 lagi tantangan yang mereka harus hadapi: The night stage, yang akan hadir untuk pertama kali sejak Rallye Monte Carlo bulan Januari silam di SS12 di Valla II.
Dengan panjang total 1023 km, inilah reli terpendek di kalender musim ini.
Attention Please..!
The Match Ball is READY.
Sebastien Ogier dan navigator Julien Inggrassia siap mengunci gelar ketiganya di Australia. Syaratnya adalah dia harus unggul dari Jari-Matti Latvala, tidak peduli di posisi berapa. Yang harus dilakukan Latvala untuk setidaknya menunda pesta Ogier di Aussie adalah MENANG, dan juga harus memastikan Ogier tidak mendapatkan poin dari Power Stage.
Ogier menang di Australia dalam 2 tahun terakhir, so it won't be easy.
Rally Australia juga penting untuk Citroen, karena mereka akan mengevaluasi kinerja Kris Meeke dan Mads Ostberg di akhir minggu ini.
Sayangnya, Ostberg harus absen karena cedera yang dialaminya setelah kecelakaan ketika mengikuti recce. Alhasil, dia dengan navigator Jonas Andersson digantikan oleh Stephane Lefebvre dan Stephane Prevot, yang kebetulan hadir di Australia.
Perubahan juga terjadi di kubu Hyundai. Jagoan lokal Hayden Paddon dipromosikan ke tim A di "Kampung Halamannya" (Dia orang Selandia Baru). Dia akan membalap dengan mobil No.8, yang biasanya dihuni oleh Dani Sordo.
Sordo akan mengemudi mobil No. 20 milik Paddon.
And welcome back, Lorenzo Bertelli..!
Setelah sembuh dari keracunan makanan yang dideritanya ketika recce sebelum Rally Jerman bulan lalu, dia akan kembali beraksi dengan Ford Fiesta RS. Dia merupakan satu-satunya pembalap privat yang akan tampil di Australia, karena Robert Kubica dan Martin Prokop absen.
Sementara itu di kelas WRC-2, there will be NO SKODAS.
Ada 7 pembalap yang akan bertanding di kelas ini, dan 5 diantaranya akan terjun dengan Ford Fiesta RRC/R5 (2 pembalap lainnya masuk di kategori Production Cup).
Salah satu diantara mereka adalah Nasser Al-Attiyah, yang kembali ke pangkuan Fiesta RRC setelah membalap di Jerman dengan Skoda Fabia R5, dan mungkin inilah reli terakhirnya dengan Ford M-Sport. Dengan absennya Esapekka Lappi dan Jari Ketomaa, dia punya kesempatan untuk memperlebar keunggulannya di klasemen.
Yuriy Protasov, Abdulaziz Al-Kuwari, Scott Pedder dan Yazeed Al-Rajhi turut hadir. Khusus Pedder, dia akan bertarung di negaranya sendiri.
Ronde ke-10 FIA World Rally Championship akan segera digelar di Coffs Coast di New South Wales, Australia. Sebagai satu-satunya reli yang digelar di Asia-Pasifik, Australia menyajikan berbagai tantangan yang tidak ada di belahan dunia lainnya.
The Challenge
Meskipun sudah menjadi bagian dari WRC sejak 1989 dan pindah 3 kali, karakteristiknya tetap sama: gravel yang licin, sangat licin seperti lantai yang penuh dengan kelereng di antara hutan hujan, yang siap menerkam siapa saja yang melakukan kesalahan. Karakter lintasannya yang tergolong cepat membuat para pembalap harus tampil sempurna. Begitu juga dengan navigator, yang harus memastikan pacenote-nya sempurna.
Selain itu, ada 1 lagi tantangan yang mereka harus hadapi: The night stage, yang akan hadir untuk pertama kali sejak Rallye Monte Carlo bulan Januari silam di SS12 di Valla II.
Dengan panjang total 1023 km, inilah reli terpendek di kalender musim ini.
Attention Please..!
The Match Ball is READY.
Sebastien Ogier dan navigator Julien Inggrassia siap mengunci gelar ketiganya di Australia. Syaratnya adalah dia harus unggul dari Jari-Matti Latvala, tidak peduli di posisi berapa. Yang harus dilakukan Latvala untuk setidaknya menunda pesta Ogier di Aussie adalah MENANG, dan juga harus memastikan Ogier tidak mendapatkan poin dari Power Stage.
Ogier menang di Australia dalam 2 tahun terakhir, so it won't be easy.
Rally Australia juga penting untuk Citroen, karena mereka akan mengevaluasi kinerja Kris Meeke dan Mads Ostberg di akhir minggu ini.
Sayangnya, Ostberg harus absen karena cedera yang dialaminya setelah kecelakaan ketika mengikuti recce. Alhasil, dia dengan navigator Jonas Andersson digantikan oleh Stephane Lefebvre dan Stephane Prevot, yang kebetulan hadir di Australia.
Perubahan juga terjadi di kubu Hyundai. Jagoan lokal Hayden Paddon dipromosikan ke tim A di "Kampung Halamannya" (Dia orang Selandia Baru). Dia akan membalap dengan mobil No.8, yang biasanya dihuni oleh Dani Sordo.
Sordo akan mengemudi mobil No. 20 milik Paddon.
And welcome back, Lorenzo Bertelli..!
Setelah sembuh dari keracunan makanan yang dideritanya ketika recce sebelum Rally Jerman bulan lalu, dia akan kembali beraksi dengan Ford Fiesta RS. Dia merupakan satu-satunya pembalap privat yang akan tampil di Australia, karena Robert Kubica dan Martin Prokop absen.
Scott Pedder: The local hope. |
Ada 7 pembalap yang akan bertanding di kelas ini, dan 5 diantaranya akan terjun dengan Ford Fiesta RRC/R5 (2 pembalap lainnya masuk di kategori Production Cup).
Salah satu diantara mereka adalah Nasser Al-Attiyah, yang kembali ke pangkuan Fiesta RRC setelah membalap di Jerman dengan Skoda Fabia R5, dan mungkin inilah reli terakhirnya dengan Ford M-Sport. Dengan absennya Esapekka Lappi dan Jari Ketomaa, dia punya kesempatan untuk memperlebar keunggulannya di klasemen.
Yuriy Protasov, Abdulaziz Al-Kuwari, Scott Pedder dan Yazeed Al-Rajhi turut hadir. Khusus Pedder, dia akan bertarung di negaranya sendiri.
No comments:
Post a Comment