Halo..!
Sebenarnya saya berencana tidak menulis apapun sampai 20 Juni 2015 nanti karena kesibukan saya dalam mengerjakan proyek kuliah (kecuali WRC Rally Italia, yang akan digelar 11-14 Juni nanti), tapi tanggal 27 Mei silam, pembalap kawakan Swedia Erik Carlsson meninggal dunia di usia 85 tahun karena penyakit yang dideritanya. Hal ini membuat saya memutuskan untuk menulis postingan ini untuknya.
Ya, mungkin kita semua jarang, bahkan gak pernah dengar namanya, tapi dialah sosok dibalik kesuksesan pereli-pereli Skandinavia. Ini dia kenapa:
Left-Foot Braking Master
Lahir di Trolhattan, Swedia, 5 Maret 1929, Carlsson memulai karir internasionalnya di 1000 Lakes Rally (Sekarang Rally Finlandia) 1959, mengandalkan mobil lokal Saab 750 GT 2-tak, dan dia langsung tampil impresif, dengan finish keempat di reli yang merupakan salah satu yang tercepat dan tersulit. Tapi percaya saja, mobilnya lebih lambat kok dibandingkan mobil reli R1 modern.
Nah disinilah Carlsson menunjukkan keahliannya, dan (maaf!) kegilaannya. Karena mobil-mobil Saab, dan mobil-mobil lainnya waktu itu sangat lambat dengan konfigurasi 2-tak, Carlsson memutuskan untuk menggunakan kaki kirinya untuk mengerem, membuatnya dapat mengerem dengan sempurna tanpa mengorbankan torsi, dan dia dapat melaju di tikungan sambil sliding, memberikan sedikit tontonan unik bagi publik waktu itu. Sekarang teknik itu "diwajibkan" di balapan-balapan yang umumnya mempunyai paddle shift di mobilnya, termasuk reli.
Mr. Saab yang Setia
Seperti yang sudah ditulis di atas, Carlsson memulai karirnya dengan mobil Saab, kemudian memenangi reli European Rally Championship pertamanya di tahun RAC Rally/Rally GB 1960 (WRC baru digelar tahun 1973) dengan Saab 96 800cc 2-tak yang ikonik, dan 7 tahun kemudian dia menang untuk terakhir kalinya di Rally Vltava di Rep. Ceska dengan 96 yang bertenaga mesin 1.4L V4. Lebih detilnya, dia telah memenangi beberapa reli ikonik seperti:
dan semuanya dengan mobil Saab, tidak peduli dengan mobil-mobil lainnya yang lebih hebat seperti Mini Cooper S, Porsche, Citroen ID, dll. Lebih hebatnya lagi, dia tetap bekerja dengan Saab sampai hari terakhirnya (jangan langsung mikir ke kerja biasa) dengan mempromosikan mobil-mobil buatan pabrikan asal Swedia itu. Jadi jangan heran kalo dia dipanggil Mr. Saab.
Carlsson på taket
Itu adalah julukan lainnya dari Carlsson, yang berarti "Carlsson on the Roof", atau "Carlsson di atas Atap". Julukan itu sebenarnya diambil dari cerita fiksi Swedia dengan judul yang sama (dengan nama Karlsson bukan Carlsson), dimana diceritakan pemeran utamanya tinggal di atas atap apartemen.
Nah kalo Carlsson? Silahkan liat foto di atas. Itu hanyalah satu dari sekian banyak kejadian mobil terbalik yang dialami Carlsson, dan gilanya, sebagiannya dilakukannya dengan sengaja! Gak percaya? Ya, saya juga. Tapi dia memang melakukannya, dan kebanyakan di Safari Rally di Kenya untuk menghindari kolam lumpur. Kemudian seorang jurnalis meragukan hal itu, dan Carlsson membuktikannya dengan menggulingkan mobilnya sekali lagi! Bahkan tim Ford tidak bisa melakukannya beberapa kali karena mobil Ford Cortina rusak parah ketika mencobanya.
Masih kurang? Ada lagi satu kejadian di RAC Rally (tidak diketahui tahun berapa) dimana dia butuh suku cadang untuk mobilnya yang rusak, ketika dia dan navigatornya mendapatkan mobil yang sama persis, dan baru di parkiran. Mekaniknya pun langsung menyopot bagian-bagian yang dibutuhkan seperti bumper depan dan pintu, dan ketika pemiliknya marah-marah karena itu, navigatornya kemudian menjelaskan bahwa Carlsson adalah pembalap pabrikan Saab dan mobilnya akan segera diganti.
Nah, masalah belum selesai sampai di situ. Regulasi waktu itu akan memberikan penalti poin kepada mobil yang rusak, dan meskipun mobil Saab 96-nya Carlsson sudah OK, ada masalah lain: area bumper dan pintunya kelihatan bersih, sedangkan sisanya penuh dengan lumpur. Karena tidak ada air, mereka memutuskan untuk menyucinya dengan bensin..! (Sempat-sempatnya...) Merekan pun menyelesaikan balapan tanpa masalah. Dan malam harinya, Carlsson melihat mobil donornya yang berada di luar hotel: bersih kecuali di bagian yang diganti dengan mobil relinya, lengkap dengan nomor start.
Bagaimanapun, semuanya itu akan tetap dikenang sepanjang sejarah reli dunia. ..
Dia meninggalkan seorang anak, Suzy Carlsson yang berprofesi sebagai pembalap kuda. Istrinya, Pat Moss (saudara legenda F1 Inggris Stirling Moss) meninggal dunia di tahun 2008.
Vila i Frid...Rest in Peace....
Sebenarnya saya berencana tidak menulis apapun sampai 20 Juni 2015 nanti karena kesibukan saya dalam mengerjakan proyek kuliah (kecuali WRC Rally Italia, yang akan digelar 11-14 Juni nanti), tapi tanggal 27 Mei silam, pembalap kawakan Swedia Erik Carlsson meninggal dunia di usia 85 tahun karena penyakit yang dideritanya. Hal ini membuat saya memutuskan untuk menulis postingan ini untuknya.
Ya, mungkin kita semua jarang, bahkan gak pernah dengar namanya, tapi dialah sosok dibalik kesuksesan pereli-pereli Skandinavia. Ini dia kenapa:
Left-Foot Braking Master
Lahir di Trolhattan, Swedia, 5 Maret 1929, Carlsson memulai karir internasionalnya di 1000 Lakes Rally (Sekarang Rally Finlandia) 1959, mengandalkan mobil lokal Saab 750 GT 2-tak, dan dia langsung tampil impresif, dengan finish keempat di reli yang merupakan salah satu yang tercepat dan tersulit. Tapi percaya saja, mobilnya lebih lambat kok dibandingkan mobil reli R1 modern.
Nah disinilah Carlsson menunjukkan keahliannya, dan (maaf!) kegilaannya. Karena mobil-mobil Saab, dan mobil-mobil lainnya waktu itu sangat lambat dengan konfigurasi 2-tak, Carlsson memutuskan untuk menggunakan kaki kirinya untuk mengerem, membuatnya dapat mengerem dengan sempurna tanpa mengorbankan torsi, dan dia dapat melaju di tikungan sambil sliding, memberikan sedikit tontonan unik bagi publik waktu itu. Sekarang teknik itu "diwajibkan" di balapan-balapan yang umumnya mempunyai paddle shift di mobilnya, termasuk reli.
Mr. Saab yang Setia
Seperti yang sudah ditulis di atas, Carlsson memulai karirnya dengan mobil Saab, kemudian memenangi reli European Rally Championship pertamanya di tahun RAC Rally/Rally GB 1960 (WRC baru digelar tahun 1973) dengan Saab 96 800cc 2-tak yang ikonik, dan 7 tahun kemudian dia menang untuk terakhir kalinya di Rally Vltava di Rep. Ceska dengan 96 yang bertenaga mesin 1.4L V4. Lebih detilnya, dia telah memenangi beberapa reli ikonik seperti:
- RAC Rally (Sekarang Wales Rally GB) 1960, 1961 dan 1962
- Acropolis Rally Yunani 1961
- Rallye Monte Carlo 1962 & 1963
dan semuanya dengan mobil Saab, tidak peduli dengan mobil-mobil lainnya yang lebih hebat seperti Mini Cooper S, Porsche, Citroen ID, dll. Lebih hebatnya lagi, dia tetap bekerja dengan Saab sampai hari terakhirnya (jangan langsung mikir ke kerja biasa) dengan mempromosikan mobil-mobil buatan pabrikan asal Swedia itu. Jadi jangan heran kalo dia dipanggil Mr. Saab.
Carlsson på taket
Itu adalah julukan lainnya dari Carlsson, yang berarti "Carlsson on the Roof", atau "Carlsson di atas Atap". Julukan itu sebenarnya diambil dari cerita fiksi Swedia dengan judul yang sama (dengan nama Karlsson bukan Carlsson), dimana diceritakan pemeran utamanya tinggal di atas atap apartemen.
Nah kalo Carlsson? Silahkan liat foto di atas. Itu hanyalah satu dari sekian banyak kejadian mobil terbalik yang dialami Carlsson, dan gilanya, sebagiannya dilakukannya dengan sengaja! Gak percaya? Ya, saya juga. Tapi dia memang melakukannya, dan kebanyakan di Safari Rally di Kenya untuk menghindari kolam lumpur. Kemudian seorang jurnalis meragukan hal itu, dan Carlsson membuktikannya dengan menggulingkan mobilnya sekali lagi! Bahkan tim Ford tidak bisa melakukannya beberapa kali karena mobil Ford Cortina rusak parah ketika mencobanya.
Masih kurang? Ada lagi satu kejadian di RAC Rally (tidak diketahui tahun berapa) dimana dia butuh suku cadang untuk mobilnya yang rusak, ketika dia dan navigatornya mendapatkan mobil yang sama persis, dan baru di parkiran. Mekaniknya pun langsung menyopot bagian-bagian yang dibutuhkan seperti bumper depan dan pintu, dan ketika pemiliknya marah-marah karena itu, navigatornya kemudian menjelaskan bahwa Carlsson adalah pembalap pabrikan Saab dan mobilnya akan segera diganti.
Nah, masalah belum selesai sampai di situ. Regulasi waktu itu akan memberikan penalti poin kepada mobil yang rusak, dan meskipun mobil Saab 96-nya Carlsson sudah OK, ada masalah lain: area bumper dan pintunya kelihatan bersih, sedangkan sisanya penuh dengan lumpur. Karena tidak ada air, mereka memutuskan untuk menyucinya dengan bensin..! (Sempat-sempatnya...) Merekan pun menyelesaikan balapan tanpa masalah. Dan malam harinya, Carlsson melihat mobil donornya yang berada di luar hotel: bersih kecuali di bagian yang diganti dengan mobil relinya, lengkap dengan nomor start.
Bagaimanapun, semuanya itu akan tetap dikenang sepanjang sejarah reli dunia. ..
Dia meninggalkan seorang anak, Suzy Carlsson yang berprofesi sebagai pembalap kuda. Istrinya, Pat Moss (saudara legenda F1 Inggris Stirling Moss) meninggal dunia di tahun 2008.
Vila i Frid...Rest in Peace....
No comments:
Post a Comment