Bonjour....
Selamat datang di kepulauan Korsika di Prancis, yang akan menggelar Rally Prancis (lebih dikenal dengan nama Tour de Corse), ronde ke-11 di World Rally Championship musim 2015.
The Challenge
Tour de Corse kembali hadir ke kalender WRC untuk pertama kalinya sejak tahun 2008, setelah keputusan darurat FIA dan penyelenggara untuk memindahkan base Rally Prancis dari Alsace, yang jujur saja, tidak menjadi favorit untuk pembalap dan fans.
Berpusat di Ajaccio, Tour de Corse tahun ini menyajikan 9 SS dengan panjang total 983.80 km, yang memang terkesan terlalu sedikit untuk event yang menggelar WRC. Tapi bukan berarti semua SS tersebut juga terkesan 'pendek'.
Itu karena tidak ada satupun SS yang panjangnya kurang dari 29 km, kecuali SS terakhir (Power Stage) sepanjang 16 km. Karakter jalanan Korsika yang selalu berbelok-belok (sampai-sampai reli ini dijuluki "10000 Turns Rally") menjadi tantangan tersendiri buat para pembalap dan navigator, apalagi yang tidak punya pengalaman sama sekali di kepulauan tersebut.
Kunci kesuksesan menyelesaikan reli ini adalah set-up mobil yang lincah, pembalap dan navigator punya tingkat konsentrasi & stamina yang tinggi karena tidak ada sedikitpun celah untuk melakukan kesalahan.
Cuaca juga menjadi suatu hal yang harus dipikirkan oleh para kru, terutama soal pemilihan ban yang tepat. Para pembalap dan mekanik bisa pusing 7 keliling karena cuaca yang berbeda di satu tempat dengan yang lainnya membuat mereka harus memastikan ban yang mereka pilih punya grip yang oke dan juga mampu bertahan lama. Bahkan, berdasarkan dari ramalan cuaca yang saya lihat, bisa jadi hujan akan mengguyur Korsika di hari pertama. Oh, dengan petir, atau apapunlah itu.
Attention Please..!
Gelar juara dunia ketiga membuat Sebastien Ogier bisa sedikit bersantai, meskipun mulutnya bisa saja bilang tidak. Jadi, saya tidak akan banyak membahasnya kali ini.
Di sisi lain, untuk kesekian kalinya Jari-Matti Latvala gagal merebut gelar tersebut dari Ogier, jadi dia punya target baru: memenangi 3 reli tersisa di Prancis, Spanyol, dan Wales. Tapi kecelakaan di sesi tes membuatnya, dan juga Ogier dan Andreas Mikkelsen, rugi besar karena mereka gagal mendapatkan pengalaman dan data yang dibutuhkan untuk reli tersebut.
And Good news for Citroen! Mads Ostberg akhirnya kembali ke mobil DS3-nya setelah mengalami cedera akibar kecelakaan di Australia, meskipun tentu saja dengan beberapa tameng pelindung melilit tubuhnya. Selain itu, ini adalah home rally untuk Citroen, jadi Stephane Lefebvre akan kembali tampil sebagai pembalap wildcard, dan tentunya dia tidak perlu pinjam baju sana-sini.
Kalau Citroen punya 3 pembalap untuk bertanding di Korsika, maka Hyundai punya 4. Kevin Abbring akan kembali menemani Hayden Paddon di tim Hyundai B. Sementara itu Dani Sordo, pemenang Tour de Corse di tahun 2012 akan kembali ke tim A, menemani Thierry Neuville.
Bisa jadi duo pembalap M-Sport, Elfyn Evans dan Ott Tanak akan sedikit kesulitan di akhir minggu ini karena mereka tidak punya pengalaman sama sekali bertanding di Korsika. Btw duo pembalap privateer, Robert Kubica dan Martin Prokop akan kembali berkompetisi setelah absen di Australia.
Jadi, satu-satunya harapan para fans Ford tertuju ke jawara Korsika tahun lalu, Stephane Sarrazin. Mempunyai reputasi sebagai pembalap paling komplit di dunia ini (dia membalap di World Endurance Championship, WRC, Formula 1, Formula E, dll), Sarrazin akan membalap dengan Fiesta RS yang disiapkan oleh First Motorsport. Selain Sarrazin, Bryan Bouffier juga akan bertanding dengan mobil yang sama.
Di kategori WRC-2, Skoda akan kembali hadir setelah absen di Australia, dengan Esapekka Lappi dan Pontus Tidemand, yang baru saja dinobatkan menjadi juara APRC musim ini. Defisit poin Lappi dengan pemimpin klasemen, Nasser Al-Attiyah adalah 27 poin, jadi tentu saja targetnya adalah memotongnya menjadi 2 poin, yang berarti merebut kemenangan di sana.
Reli ini bisa saja menjadi tempat dimana Quentin Gilbert akan ditahbiskan sebagai juara Junior WRC. Dengan 3 seri tersisa Gilbert punya keunggulan 33 poin dari Henri Haapamaki, dan jalannya ke gelar tersebut semakin mulus setelah Haapamaki mengundurkan diri. Praktis, hanya Simone Tempestini yang punya kesempatan untuk setidaknya menunda pesta kemenangannya. Selain itu, Gilbert juga akan bertanding di kelas WRC-3 sebagai pemimpin klasemen, dengan keunggulan 10 poin dari Ole-Christian Veiby, yang baru saja memenangi balapan Euro Rallycross di Barcelona.
Juara Junior WRC akan mendapatkan jatah tampil 6 kali di WRC-2 dengan Citroen DS3 R5.
Selamat datang di kepulauan Korsika di Prancis, yang akan menggelar Rally Prancis (lebih dikenal dengan nama Tour de Corse), ronde ke-11 di World Rally Championship musim 2015.
The Challenge
Tour de Corse kembali hadir ke kalender WRC untuk pertama kalinya sejak tahun 2008, setelah keputusan darurat FIA dan penyelenggara untuk memindahkan base Rally Prancis dari Alsace, yang jujur saja, tidak menjadi favorit untuk pembalap dan fans.
Berpusat di Ajaccio, Tour de Corse tahun ini menyajikan 9 SS dengan panjang total 983.80 km, yang memang terkesan terlalu sedikit untuk event yang menggelar WRC. Tapi bukan berarti semua SS tersebut juga terkesan 'pendek'.
Itu karena tidak ada satupun SS yang panjangnya kurang dari 29 km, kecuali SS terakhir (Power Stage) sepanjang 16 km. Karakter jalanan Korsika yang selalu berbelok-belok (sampai-sampai reli ini dijuluki "10000 Turns Rally") menjadi tantangan tersendiri buat para pembalap dan navigator, apalagi yang tidak punya pengalaman sama sekali di kepulauan tersebut.
Kunci kesuksesan menyelesaikan reli ini adalah set-up mobil yang lincah, pembalap dan navigator punya tingkat konsentrasi & stamina yang tinggi karena tidak ada sedikitpun celah untuk melakukan kesalahan.
Cuaca juga menjadi suatu hal yang harus dipikirkan oleh para kru, terutama soal pemilihan ban yang tepat. Para pembalap dan mekanik bisa pusing 7 keliling karena cuaca yang berbeda di satu tempat dengan yang lainnya membuat mereka harus memastikan ban yang mereka pilih punya grip yang oke dan juga mampu bertahan lama. Bahkan, berdasarkan dari ramalan cuaca yang saya lihat, bisa jadi hujan akan mengguyur Korsika di hari pertama. Oh, dengan petir, atau apapunlah itu.
Attention Please..!
Gelar juara dunia ketiga membuat Sebastien Ogier bisa sedikit bersantai, meskipun mulutnya bisa saja bilang tidak. Jadi, saya tidak akan banyak membahasnya kali ini.
Di sisi lain, untuk kesekian kalinya Jari-Matti Latvala gagal merebut gelar tersebut dari Ogier, jadi dia punya target baru: memenangi 3 reli tersisa di Prancis, Spanyol, dan Wales. Tapi kecelakaan di sesi tes membuatnya, dan juga Ogier dan Andreas Mikkelsen, rugi besar karena mereka gagal mendapatkan pengalaman dan data yang dibutuhkan untuk reli tersebut.
And Good news for Citroen! Mads Ostberg akhirnya kembali ke mobil DS3-nya setelah mengalami cedera akibar kecelakaan di Australia, meskipun tentu saja dengan beberapa tameng pelindung melilit tubuhnya. Selain itu, ini adalah home rally untuk Citroen, jadi Stephane Lefebvre akan kembali tampil sebagai pembalap wildcard, dan tentunya dia tidak perlu pinjam baju sana-sini.
Kalau Citroen punya 3 pembalap untuk bertanding di Korsika, maka Hyundai punya 4. Kevin Abbring akan kembali menemani Hayden Paddon di tim Hyundai B. Sementara itu Dani Sordo, pemenang Tour de Corse di tahun 2012 akan kembali ke tim A, menemani Thierry Neuville.
Bisa jadi duo pembalap M-Sport, Elfyn Evans dan Ott Tanak akan sedikit kesulitan di akhir minggu ini karena mereka tidak punya pengalaman sama sekali bertanding di Korsika. Btw duo pembalap privateer, Robert Kubica dan Martin Prokop akan kembali berkompetisi setelah absen di Australia.
Jadi, satu-satunya harapan para fans Ford tertuju ke jawara Korsika tahun lalu, Stephane Sarrazin. Mempunyai reputasi sebagai pembalap paling komplit di dunia ini (dia membalap di World Endurance Championship, WRC, Formula 1, Formula E, dll), Sarrazin akan membalap dengan Fiesta RS yang disiapkan oleh First Motorsport. Selain Sarrazin, Bryan Bouffier juga akan bertanding dengan mobil yang sama.
Di kategori WRC-2, Skoda akan kembali hadir setelah absen di Australia, dengan Esapekka Lappi dan Pontus Tidemand, yang baru saja dinobatkan menjadi juara APRC musim ini. Defisit poin Lappi dengan pemimpin klasemen, Nasser Al-Attiyah adalah 27 poin, jadi tentu saja targetnya adalah memotongnya menjadi 2 poin, yang berarti merebut kemenangan di sana.
Reli ini bisa saja menjadi tempat dimana Quentin Gilbert akan ditahbiskan sebagai juara Junior WRC. Dengan 3 seri tersisa Gilbert punya keunggulan 33 poin dari Henri Haapamaki, dan jalannya ke gelar tersebut semakin mulus setelah Haapamaki mengundurkan diri. Praktis, hanya Simone Tempestini yang punya kesempatan untuk setidaknya menunda pesta kemenangannya. Selain itu, Gilbert juga akan bertanding di kelas WRC-3 sebagai pemimpin klasemen, dengan keunggulan 10 poin dari Ole-Christian Veiby, yang baru saja memenangi balapan Euro Rallycross di Barcelona.
Juara Junior WRC akan mendapatkan jatah tampil 6 kali di WRC-2 dengan Citroen DS3 R5.
No comments:
Post a Comment