Setelah 7 bulan perjuangan di 12 seri dan 11 negara, akhirnya FIA World Rallycross Championship 2015 akan mencapai klimaksnya di RX Argentina, yang akan digelar di Autodromo Rosario. Disinilah sang juara dunia tahun ini akan ditentukan.
The Challenge
Sumber: RX Argentina |
First Corner. Sumber: FIA World Rallycross |
Salah satu fitur unik yang terdapat di sirkuit ini adalah Tikungan pertama. Mungkin dari denah itu terlihat seperti tikungan biasa, tapi tikungan tersebut memiliki kemiringan 15 derajat, dan tidak ada area run-off di tikungan tersebut berarti no margin for error.
Debu. Sumber: FIA World Rallycross |
Soal gravel, jujur saya kurang tahu. Itu karena balapan tahun lalu di San Luis dikritik oleh beberapa pembalap karena debu. Musim semi menjelang musim panas membuat suhu menjadi tinggi, dan itu berarti debu dengan mudahnya terbang bebas di udara dan menghalangi pandangan pembalap.
Attention Please..!
Semua kelas pendukung (Super 1600, TouringCars, dan RX Lites) sudah selesai di seri sebelumnya di Italia, jadi Kejuaraan Rallycross Argentina (CARX), yang baru digelar tahun ini menjadi supporting class di World RX.
Kita mulai dulu dengan bursa pembalap.
Gianni Morbidelli. Sumber: @FIAWorldRX |
Thomas Bryntesson. Sumber: @FIAWorldRX |
Ole Veiby. Sumber: FIA World Rallycross |
Janis Baumanis |
Kedua, Kevin Hansen. Juara RX Lites tersebut siap melakoni debutnya dengan mobil kelas Supercar di Argentina, meskipun dia tidak akan mengemudi Peugeot 208 bersama sang kakak Timmy dan Davy Jeanney.
Seorang Hansen..dengan Ford? Sumber: FIA World Rallycross |
Kevin akan membalap dengan Ford Fiesta ST racikan OlsbergsMSE sebagai kado sang juara RX Lites. Dengan usia 17 tahun, Kevin akan memecahkan rekor Reinis Nitiss (18 tahun) sebagai pembalap termuda di World RX.
Hal ini cukup aneh mengingat sang ayah, Kenneth Hansen dengan bos tim Ford OlsbergsMSE Andreas Eriksson dulunya menjadi rival di kejuaraan Eropa.
Tapi tetap saja, Petter Solberg VS Timmy Hansen yang menjadi trending topic di balapan ini.
Mampukah, Timmy? Sumber: FIA World Rallycross |
Kans Timmy untuk merebut gelar juara dunia sangatlah tipis setelah gagal menembus babak Final di seri sebelumnya di Italia. Dengan marjin 26 poin dari Petter di klasemen dan 'hanya' ada 30 poin tersisa yang diperebutkan, Timmy butuh lebih dari sekedar keajaiban untuk menjadi juara.
Sedangkan untuk Petter, misi sedikit lebih mudah. Dia hanya perlu finish ke-13 atau lebih baik di intermediate classfication untuk mempertahankan gelarnya, meskipun Petter sendiri mengatakan bahwa lolos ke babak Semifinal menjadi target utamanya.
So, Petter or Timmy? Choose Yourself..!
No comments:
Post a Comment