Sunday, 30 November 2014

#FlatOutNews Rally Edisi 6: Citroen, Citroen, M-Sport, M-Sport......

Selamat malam...!

OK, minggu  ini berita-berita ini didominasi oleh 1 nama: CITROEN. What happen?

Tidak usah banyak tanya. langsung saja yuuk....

1. Sebastien Loeb is back...!


Well, kali ini nyata. Sebelumnya Loeb sudah memutuskan untuk berkompetisi di Rallye du Var di Prancis minggu ini, ditemani oleh istrinya Severine. Tapi tetap saja itu tidak memuaskan, meskipun menggunakan Citroen DS3 WRC.

Loeb pun memutuskan untuk terjun di Rallye Monte Carlo 2015, dan kembali bereuni dengan navigator Daniel Elena, yang juga menghilang sejak Loeb memutuskan pensiun dari Rally untuk terjun ke balap turing musim ini.

Ini bukannya tanpa alasan. Citroen akan memperkenalkan DS3 spek baru untuk dapat bersaing dengan Volkswagen, apalagi setelah tahun-tahun yang indah dengan Loeb, Citroen harus puas berada di posisi runner-up di 2 tahun terakhir.

Loeb, yang finish ketiga di World Touring Car Championship pun tidak sabar untuk ini "Saya harus mengatakan bahwa saya tidak berpikir 2 kali ketika ada tawaran ini. Sebuah kehormatan besar dapat mengemudikan DS3 terbaru - kami memanggilnya "the little racer" - saya punya kenangan indah dengan ini, dan saya harap Monte Carlo 2015 adalah selanjutnya. Jujur saja, ini tantangan yang besar, mengingat saya sudah tidak balapan rally sejak musim lalu."

2. 3 Evolusi untuk DS3 2015


Masih soal Citroen, seperti yang saya sudah utarakan di atas, akan melakukan 3 evolusi di mobil DS3 untuk musim depan. Ini dia:
  • Mesin baru di Rallye Monte Carlo 2015, mengambil filosofi dari mobil Citroen C-Elysee, yang dipakai Loeb di World Toruing Car Championship, suspensi baru dan girboks paddle-shift, yang kembali diperbolehkan sejak 2010.
  • Paket aerodinamika baru di bodywork DS3 di Portugal
  • Update di paket suspensi setelah jeda musim panas.
Citroen C-Elysee akan "muncul" di WRC
3. Tanak-Evans untuk M-Sport 2015


M-Sport akhirnya memutuskan untuk mempertahankan Elfyn Evans, dan memanggil kembali pembalap Estonia, Ott Tanak untuk menggantikan Mikko Hirvonen musim depan. M-Sport menjadi tim ketiga setelah Volkswagen dan Hyundai yang memastikan susunan pembalap mereka musim depan (meski Hyundai belum meutuskan siapa yang berhak mengemudikan mobil 120 WRC ketiga musim depan).

Tanak, yang merupakan anak buah dari Legenda Estonia Markko Martin, sebenarnya bukan sosok baru di M-Sport (dan Ford). Dia pernah membalap untuk tim tersebut di tahun 2012, dan setelah itupun dia masih membalap menggunakan Ford Fiesta yang disiapkan M-Sport, baik spek WRC ataupun R5.

Patut disimak aksinya nanti.

4. Bertelli road to WRC 2015

  

Pembalap asal Italia, Lorenzo Bertelli hampir pasti juga akan membalap menggunakan Ford Fiesta World Rally Car garapan M-Sport musim 2015, meskipun dia akan membalap dengan tim sendiri.

Bertelli, yang musim ini membalap di WRC-2 dengan Fiesta R5 dan RRC mengaku bahwa dia memutuskan naik kasta karena desakan dari sang ibu, Miuccia, untuk menjalankan bisnis di  Prada Fashion House (Fnckmatie, yang mensponsori Bertelli). Jadi Bertelli memutuskan untuk lebih serius lagi di dunia rally.

"Saya tidak menikmati 100% tahun-tahun sebelumnya karena saya jug aharus bekerja di perusahaan keluargaku, jadi saya harus lebih serius lagi. Ini bukan jebakan. Banyak yang mengatakan kepada saya agar tetap di WRC-2, tapi saya pikir ini langkah penting untuk naik kasta. Ini sulit tapi mengasyikkan. Saya suka tantangan ini..!" Kata Bertelli.

Ini berarti dia akan jadi pembalap Italia pertama sejak Gigi Galli di tahun 2008. Dia akan ditemani oleh navigator Giovani Bernacchini, yang musim ini bersama Nasser Al-Attiyah menjadi juara dunia WRC-2. Bernacchini akan menggantikan Mittia Dotta, yang akan bekerja di dunia MotoGP.

5. In-car split times dilarang?


OK, sebelumnya saya jelaskan dulu soal ini. In-car split times adalah situasi dimana tim memberikan SMS/email kepada pembalap tentang catatan waktu mereka dan kompetitor. Nah hal ini sedang dibicarakan oleh FIA dan kemungkinan akan dilarang untuk meningkatkan "rasa penasaran" oleh para pembalap yang berefek ke WRC yang lebih seru karena pembalap dapat flat-out di setiap stage. 

FIA rally director Jarmo Mahonen mengatakan bahwa mereka "ingin para pembalap lebih mandiri. Ketika pembalap yang berada di depan unggul jauh mereka sering main aman dan ini menghilangkan sisi menariknya."


"Tentu saja kami tidak dapat memonitor ini 100% tapi konsekuensinya besar, bisa didiskualifikasi dari hasil balap. Para tim tidak akan mengambil resiko.".

No comments:

Post a Comment