Halo..!
Sekarang kita telah berada di paruh akhir dari tahun 2015 ini. Percaya atau tidak, suka atau tidak suka, rumor-rumor tentang bursa pembalap dan tim akan muncul silih berganti. Welcome to 2016 Silly Season...
1. 3 Kesempatan untuk Meeke
Untuk kesekian kalinya Kris Meeke mengecewakan tim Citroen. Podium yang sudah hampir pasti melayang begitu saja ketika dia dengan navigator Paul Nagle kecelakaan di hari kedua Rally Finlandia 2 minggu lalu, padahal sebelumnya dia . Itu adalah kecelakaan ketiganya dalam tiga reli terakhir, dan rasanya posisi 1-2 di Argentina seperti jadi masa lalu.
Kontrak Meeke, dengan rekan setimnya Mads Ostberg akan habis di akhir musim ini. Ostberg sepertinya dapat jaminan karena performa konsisten yang membawanya ke 3 besar di klasemen sementara, tapi masa depan Meeke-lah yang menghiasi headline berita motorsport sejauh ini.
Jadi, bos tim Citroen, Yves Matton memberikan 3 kesempatan buat Kris untuk meningkatkan performanya, dimulai dari Finlandia, Jerman, dan terakhir di Australia bulan depan. 1 kesempatan sudah habis di Finlandia (yang awalnya mengesankan, tapi akhirnya mengecewakan), jadi jangan sia-siakan 2 kesempatan itu, Kris..!
2. Tapi Bukan Berarti Citroen (WRC) Sendiri Aman...
Citroen mungkin terlalu sibuk dengan masa depan Kris Meeke dan Mads Ostberg, sampai-sampai masa depan tim Citroen World Rally Team juga dipertanyakan...
Itu karena PSA Group, yang menaungi Citroen (dan juga Peugeot) akan melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk program motorsport mereka. Citroen akan memutuskan untuk menarik salah satu tim tergantung level kompetisi, logistik, dan penjualan mobil Citroen, khususnya di Eropa dan China.
Kedua tim ini memang berada di situasi yang saling berlawanan di kejuaraan masing-masing. Citroen WRT selalu kesulitan sejak anak emasnya, Sebastien Loeb pindah ke Citroen WTCC, dan semakin menderita sejak Volkswagen, yang punya sumber daya lebih besar, masuk ke WRC. Total kemenangan Citroen pasca era Loeb adalah DUA.
Citroen WTCC justru sebaliknya. Dengan mobil C-Elysee,mereka melakukan hal yang juga dilakukan VW di WRC: MENDOMINASI. Mereka mampu memenangi 17 dari 23 balapan musim lalu (!), dan dominasi ini masih berlanjut hingga saat ini.
Bisa jadi karena budget yang dibutuhkan membengkak akibat partisipasi mereka di WTCC, dan revisi mobil DS3 WRC besar-besaran tahun ini demi membendung VW. Itu masih belum termasuk partisipasi Citroen di Formula E bersama Virgin Racing, dengan memakai brand premium DS.
Jadi bisa disimpulkan ini akan menjadi dilema besar untuk Citroen. Apakah mengundurkan diri dari WRC, yang membesarkan nama mereka di kancah motorsport, atau pamit dari WTCC?
We'll see.
3. Hyundai siap ke WRC-2
Meskipun pengembangan mobil i20 WRC Evo 2 masih berjalan, tim Hyundai Motorsport, yang berbasis di Jerman, mendapatkan mandat dari markas the k-pop racer di Korea Selatan untuk membuat dan mengembangkan mobil i20 versi R5, yang berarti dapat dipakai di WRC-2, European Rally Championship (ERC), dan, semoga saja, Asia Pacific (APRC).
But Why?
"Mobil World Rally Car hanya dapat dipakai di WRC dan beberapa kejuaraan lainnya. Satu-satunya kategori mobil yang dapat dipakai di seluruh dunia adalah R5, jadi ini keputusan yang tepat untuk membangun mobil itu" Kata bos tim Hyundai, Michel Nandan.
Dia juga menambahkan bahwa mobil itu akan dibangun dengan basis yang sama dengan i20 WRC baru, tapi dengan paket aerodinamika ala R5, girboks 5 kecepatan sequential manual buatan Sadev, mesin 1.6L turbo dengan turbo restrictor 32mm dan harga maksimal 180.000 euro atau lebih dari 2.76 miliar Rupiah. Mobil ini mungkin melakukan debutnya di pertengahan tahun depan.
4. Paddon Naik Jabatan. Well, Sementara
Masih soal Hyundai, tapi kali ini soal pembalapnya. Hayden Paddon diplot sebagai pembalap kedua tim Hyundai untuk Rally Australia, dan sekaligus menggusur Dani Sordo ke tim B Hyundai.
Alasan mereka melakukan hal ini karena Sordo tidak punya pengalaman sama sekali di Rally Australia, yang berbasis di Coffs Harbour, New South Wales. Penampilan terakhirnya di negeri Kanguru adalah tahun 2009, dan itupun pusat relinya ada di Kingscliff, NSW yang penuh dengan kontroversi. Jadi, Hyundai memanggil Paddon ke tim A untuk membantu mereka merebut posisi kedua di klasemen tim dari Citroen.
Tapi, saya tidak yakin dengan itu.
Eh saya yakin sih, tapi itu bukan satu-satunya faktor penentu. Penampilan apiknya di beberapa reli terakhir, terutama podium di Italia menjadi ancaman nyata buat Sordo, dan ini bukan pertama kalinya dia mengalaminya.
Ketika Sordo masih berada di tim Citroen 2006-2010, dia mampu meraih banyak podium, tapi tidak ada satupun diantaranya merupakan podium kemenangan. Dan di tahun 2010, Sebastien Ogier, yang bermain di tim Citroen Junior berhasil menang di Portugal, dan memberikan tekanan tambahan kepada Sordo. Alhasil, Citroen memutuskan untuk mempromosikan Ogier ke tim utama, dan mendemotasi Sordo ke tim Junior. Sordo kemudian pindah ke MINI di tahun 2011.
Jadi, target Sordo di 5 reli yang tersisa musim ini untuk mempertahankan kursi di Hyundai jelas: KALAHKAN PADDON, KALAU PERLU NEUVILLE SEKALIAN.
Sekarang kita telah berada di paruh akhir dari tahun 2015 ini. Percaya atau tidak, suka atau tidak suka, rumor-rumor tentang bursa pembalap dan tim akan muncul silih berganti. Welcome to 2016 Silly Season...
1. 3 Kesempatan untuk Meeke
Untuk kesekian kalinya Kris Meeke mengecewakan tim Citroen. Podium yang sudah hampir pasti melayang begitu saja ketika dia dengan navigator Paul Nagle kecelakaan di hari kedua Rally Finlandia 2 minggu lalu, padahal sebelumnya dia . Itu adalah kecelakaan ketiganya dalam tiga reli terakhir, dan rasanya posisi 1-2 di Argentina seperti jadi masa lalu.
Kontrak Meeke, dengan rekan setimnya Mads Ostberg akan habis di akhir musim ini. Ostberg sepertinya dapat jaminan karena performa konsisten yang membawanya ke 3 besar di klasemen sementara, tapi masa depan Meeke-lah yang menghiasi headline berita motorsport sejauh ini.
Jadi, bos tim Citroen, Yves Matton memberikan 3 kesempatan buat Kris untuk meningkatkan performanya, dimulai dari Finlandia, Jerman, dan terakhir di Australia bulan depan. 1 kesempatan sudah habis di Finlandia (yang awalnya mengesankan, tapi akhirnya mengecewakan), jadi jangan sia-siakan 2 kesempatan itu, Kris..!
2. Tapi Bukan Berarti Citroen (WRC) Sendiri Aman...
Citroen mungkin terlalu sibuk dengan masa depan Kris Meeke dan Mads Ostberg, sampai-sampai masa depan tim Citroen World Rally Team juga dipertanyakan...
Itu karena PSA Group, yang menaungi Citroen (dan juga Peugeot) akan melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk program motorsport mereka. Citroen akan memutuskan untuk menarik salah satu tim tergantung level kompetisi, logistik, dan penjualan mobil Citroen, khususnya di Eropa dan China.
Kedua tim ini memang berada di situasi yang saling berlawanan di kejuaraan masing-masing. Citroen WRT selalu kesulitan sejak anak emasnya, Sebastien Loeb pindah ke Citroen WTCC, dan semakin menderita sejak Volkswagen, yang punya sumber daya lebih besar, masuk ke WRC. Total kemenangan Citroen pasca era Loeb adalah DUA.
Kiri ke Kanan: Ma Qing Hua, Sebastien Loeb, Yvan Muller, JM Lopez |
Bisa jadi karena budget yang dibutuhkan membengkak akibat partisipasi mereka di WTCC, dan revisi mobil DS3 WRC besar-besaran tahun ini demi membendung VW. Itu masih belum termasuk partisipasi Citroen di Formula E bersama Virgin Racing, dengan memakai brand premium DS.
Jadi bisa disimpulkan ini akan menjadi dilema besar untuk Citroen. Apakah mengundurkan diri dari WRC, yang membesarkan nama mereka di kancah motorsport, atau pamit dari WTCC?
We'll see.
3. Hyundai siap ke WRC-2
Meskipun pengembangan mobil i20 WRC Evo 2 masih berjalan, tim Hyundai Motorsport, yang berbasis di Jerman, mendapatkan mandat dari markas the k-pop racer di Korea Selatan untuk membuat dan mengembangkan mobil i20 versi R5, yang berarti dapat dipakai di WRC-2, European Rally Championship (ERC), dan, semoga saja, Asia Pacific (APRC).
But Why?
"Mobil World Rally Car hanya dapat dipakai di WRC dan beberapa kejuaraan lainnya. Satu-satunya kategori mobil yang dapat dipakai di seluruh dunia adalah R5, jadi ini keputusan yang tepat untuk membangun mobil itu" Kata bos tim Hyundai, Michel Nandan.
Dia juga menambahkan bahwa mobil itu akan dibangun dengan basis yang sama dengan i20 WRC baru, tapi dengan paket aerodinamika ala R5, girboks 5 kecepatan sequential manual buatan Sadev, mesin 1.6L turbo dengan turbo restrictor 32mm dan harga maksimal 180.000 euro atau lebih dari 2.76 miliar Rupiah. Mobil ini mungkin melakukan debutnya di pertengahan tahun depan.
R5 세계 에 오신 것을 환영합니다
R5 segye e osin geos-eul hwan-yeonghabnida
Welcome to R5 World, Hyundai..!
4. Paddon Naik Jabatan. Well, Sementara
Alasan mereka melakukan hal ini karena Sordo tidak punya pengalaman sama sekali di Rally Australia, yang berbasis di Coffs Harbour, New South Wales. Penampilan terakhirnya di negeri Kanguru adalah tahun 2009, dan itupun pusat relinya ada di Kingscliff, NSW yang penuh dengan kontroversi. Jadi, Hyundai memanggil Paddon ke tim A untuk membantu mereka merebut posisi kedua di klasemen tim dari Citroen.
Tapi, saya tidak yakin dengan itu.
Eh saya yakin sih, tapi itu bukan satu-satunya faktor penentu. Penampilan apiknya di beberapa reli terakhir, terutama podium di Italia menjadi ancaman nyata buat Sordo, dan ini bukan pertama kalinya dia mengalaminya.
Ketika Sordo masih berada di tim Citroen 2006-2010, dia mampu meraih banyak podium, tapi tidak ada satupun diantaranya merupakan podium kemenangan. Dan di tahun 2010, Sebastien Ogier, yang bermain di tim Citroen Junior berhasil menang di Portugal, dan memberikan tekanan tambahan kepada Sordo. Alhasil, Citroen memutuskan untuk mempromosikan Ogier ke tim utama, dan mendemotasi Sordo ke tim Junior. Sordo kemudian pindah ke MINI di tahun 2011.
Jadi, target Sordo di 5 reli yang tersisa musim ini untuk mempertahankan kursi di Hyundai jelas: KALAHKAN PADDON, KALAU PERLU NEUVILLE SEKALIAN.