Halo semuanya...!
kita berjumpa lagi, dan kali ini saya akan mengulas tentang World Rally Car (atau biasa disebut juga dengan WRC). Spek ini bisa dibilang salah satu yang paling sukses (meskipun tidak bisa dibilang paling gila) karena kini berusia 17 tahun, dan kini sampai di generasi ke-2, dan potensinya lahirnya "cucu" dari WRC pada tahun 2017 nanti. But, before that, check this out..!
NATURE OF GROUP A
Di artikel sebelumnya (Part 3 - Group A) sudah dijelaskan kalo kebanyakan pabrikan mobil membuat mobil "Edisi Spesial" untuk dipakai di balap reli. Yang menjadi masalah besar adalah bisnis tersebut sangat beresiko, kalo seandainya performanya ternyata tidak bagus (bukan hanya di reli, tapi uga di balap turing). Bos Prodrive, Dave Richards, yang mengoperasikan tim Subaru WRT pun mengambil kesempatan ini untuk mengemukakan pendapatnya. Dia beragumen bahwa regulasi ini akan menarik lebih banyak peserta, dan berujung pada meningkatnya jumlah penonton, baik langsung atau lewat TV. kemudian World Rally Car pun lahir.
"PROTOTYPE" FROM THE SHOWROOM
Regulasi spek WRC ini memang bisa dibilang hampir sama dengan Group A, walaupun saya pribadi juga berpikir kalo ini "jelmaan" dari Group S yang dibatalkan (lihat Part 2) karena lebih bersifat prototype. Berikut beberapa perbedaan Group A dan WRC:
WRC'S GODFATHER
Mitsubishi Lancer
Tidak seperti pabrikan lainnya yang langsung pindah ke spek WRC, Mitshbishi memutuskan tetap dengan regulasi Group A, murni karena faktor penjualan dengan Seri Lancer Evolution. Baru 5 tahun kemudian, tepatnya di San Remo Italia 2001 mereka memperkenalkan Lancer Evo WRC, dan kemudian tahun 2004 dengan Lancer WRC. Namun sudah terlambat, tidak ada satupun dari mereka yang kompetitif, meskipun Mitsubishi sempat vakum dari WRC dan comeback tahun 2004, itu tidak bertahan lama dan kemudian keluar secara permanen setelah musim 2005. Namun mobil ini masih populer dengan seri Evo IX dan Evo X dipake dalam spek Group N dan berkompetisi di WRC-2 dan kompetisi-kompetisi regional lainnya.
Subaru Impreza
Meskipun mengikuti regulasi WRC, Mobil Subaru Impreza tetap "berbasis" di Group A. Maksudnya pengembangan mobilnya bergantung pada evolusi mobil versi jalanan, dan Subaru tetap menproduksi mobil Impreza WRX, versi umum dari WRC. Mobil ini sukses meraih gelar konstruktor tahun 1997, sedangkan titiel pembalap sukses dicapai mendiang Richard Burns (2001) dan Petter Solberg (2003). Subaru mengundurkan diri setelah musim 2008, tapi mobil ini masih digemari oleh banyak orang, termasuk 4 kali juara dunia WRC Tommi Makinen yang men-tune mobil tersebut dan kemudian banyak dipakai di berbagai kompetisi, salah satunya di WRC-2.
Ford Escort
Ford melihat regulasi ini sebagai batu loncat agar mobil yang sudah bertahan selama 3 dekade ini kembali kompetitif. Mobil Escort Group A mereka dikenal lincah, tapi mesinnya "loyo". Ford (yang sejak transisi Group A dan WRC dikendalikan oleh Malcolm Wilson, dengan tim M-Sport) memutuskan mengganti turbo merek Garrett dengan IHI Hybrid (sama dengan yang digunakan di Impreza). Selain itu, Ford juga merubah total layout suspensi, mesin dan aerodinamika. Hanya saja Ford tidak merubah seluruhnya seperti pabrikan lain karena sejak akhir 1997 memutuskan untuk beralih fokus ke Focus WRC (eh..?), dan Escort mengakhiri karier panjangnya dengan podium 2-3 di Reli GB.
Toyota Corolla
Toyota mengembangkan mobil ini ketika mereka masih dalam masa hukuman karena memakai turbo ilegal di tahun 1995. Mendiang Ove Andersson selaku kepala tim Toyota Team Europa (TTE) mencoba meyakinkan petinggi Toyota di Jepang kalo mobil ini lebih cocok di reli ketimbang Celica yang legendaris, terutama soal dimensi yang sebelumnya di Celica terlalu panjang sehingga menghalangi pandangan.
Mobil ini diambil dari Corolla versi hatchback yang dijual di Eropa (di belahan dunia lain, termasuk Indonesia dijual versi sedan). Mobil inibanyak dikenal sebagai "robot" karena banyaknya gadget di mobil ini. Salah satunya adalah girboks sequential buatan Xtrac yang dioperasikan secara elektronik, berbentuk joystick (Akan dibahas setelah ini). Mobil ini langsung kompetitif, bisa saja memenangi gelar pembalap 1998 seandainya mesin Carlos Sainz tidak menyerah 300m sebelum garis finish stage terakhir! Pada 1999, Toyota mengundurkan diri dari WRC karena beralih fokus ke F1 (keputusan yang seharusnya disesali, karena di F1 mereka bahkan berpeluang kecil untuk menang), dan menutup cerita mereka dengan torehan manis, juara kontruktor 1999 (Toyota akan kembali mungkin tahun 2016/17 dengan Yaris WRC).
THE KIDS
Awalnya regulasi WRC Gen1 membuat banyak pabrikan seperti Skoda, Hyundai, Seat, Suzuki dan Peugeot berbondong-bondong datang. Tapi sejak awal 2000-an satu per satu mulai pergi. Banyak yang tidak sanggup membiayai divisi reli karena teknologi-teknologi yang ada di mobil-mobil seperti Ford dan Citroen.
Menyikapi krisis ekonomi yang terjadi sejak 2008 (yang membuat Subaru, dan, ehm, Suzuki keluar) dan di saat bersamaan banyaknya perangkat berbau teknologi yang membuat mobil ini jadi terlalu mudah dikendarai, dan terlalu mahal.
Christian Loriaux, direktur teknis Ford M-Sport sampai mengatakan bahwa mobil-mobil sejak tahun 2004 memakai ABS, kendali girboks, paddle shift, diferensial aktif, pengontrol tinggi mobil dengan GPS, suspensi aktif dll. Dengan ini, mobil menjadi sangat mahal, membuat skill pembalap dan navigator seperti hanya "pembantu". And, This car makes everyone can drive like Sebastien Loeb..!
Regulasi ini diambil dari mobil-mobil spek S-2000 (akan dibahas di lain waktu) dengan beberapa perbedaan:
Sayangnya di saat yang bersamaan 2 poros kekuatan WRC seperti Citroen mulai mengurangi prioritasnya di WRC (karena mulai fokus di WTCC, balap turing dunia. Citroen juga membawa Loeb), dan Ford mengundurkan diri sebagai pabrikan, dan kini dioperasikan oleh tim M-Sport. Keputusan yang sangat disayangkan, mengingat mobil Ford Fiesta tergolong populer karena kompetifif dan termurah ketimbang mobil-mobil lainnya.
MASA DEPAN
Sudah pasti bahwa FIA akan membuat regulasi baru WRC spek3 yang akan berlaku mulai 2017 nanti. Tapi apa saja perubahan itu? I don't know. Some say Mesin Hybrid yang akan digunakan (Citroen sudah pernah mengetes C4 WRC hybrid), adanya aturan ketat di aliran bahan bakar atau fuel flow (regulasi ini sudah ada di F1), kita takkan tahu setidaknya sampai Desember mendatang, dimana FIA akan melakukan rapat untuk membahas hal ini. Tapi, anyway, semua ini akan tetap menarik untuk disimak.
kita berjumpa lagi, dan kali ini saya akan mengulas tentang World Rally Car (atau biasa disebut juga dengan WRC). Spek ini bisa dibilang salah satu yang paling sukses (meskipun tidak bisa dibilang paling gila) karena kini berusia 17 tahun, dan kini sampai di generasi ke-2, dan potensinya lahirnya "cucu" dari WRC pada tahun 2017 nanti. But, before that, check this out..!
NATURE OF GROUP A
Sasis pertama Subaru Impreza WRC, bisa dibilang sebagai "empunya" WRC |
"PROTOTYPE" FROM THE SHOWROOM
Regulasi spek WRC ini memang bisa dibilang hampir sama dengan Group A, walaupun saya pribadi juga berpikir kalo ini "jelmaan" dari Group S yang dibatalkan (lihat Part 2) karena lebih bersifat prototype. Berikut beberapa perbedaan Group A dan WRC:
- Layout dan posisi suspensi yang berbeda.
- Kalo di Group A mobil versi jalanannya speknya harus pake turbocharger, regulasi WRC ini membuat pabrikan dapat membuat mobil dengan turbo, meskipun mobil versi jalanannya tidak mempunyai itu.
- Begitu juga dengan transmisi 4x4, dapat dipasang di mobil WRC meskipun mobil versi jalanannya tidak mempunyai piranti tersebut.
- Intake mesin dan sistem knalpot yang berbeda dari Group A. Selain itu tempat "dudukan" mesin bisa bergeser 20mm dari posisi aslinya.
- Wheelbase (+20mm) dan lebar mobil yang berbeda (max. 1550mm)
- Panjang minimun mobil adalah 4 meter dan lebarnya 1.7 meter.
WRC'S GODFATHER
Mitsubishi Lancer
Mitsubishi Lancer Evo 6 (1999-2000) |
....and Lancer WRC |
Subaru Impreza
Subaru Impreza 555 (1995) |
...and Impreza WRC (1997) |
...Furthermore at 2008 |
Meskipun mengikuti regulasi WRC, Mobil Subaru Impreza tetap "berbasis" di Group A. Maksudnya pengembangan mobilnya bergantung pada evolusi mobil versi jalanan, dan Subaru tetap menproduksi mobil Impreza WRX, versi umum dari WRC. Mobil ini sukses meraih gelar konstruktor tahun 1997, sedangkan titiel pembalap sukses dicapai mendiang Richard Burns (2001) dan Petter Solberg (2003). Subaru mengundurkan diri setelah musim 2008, tapi mobil ini masih digemari oleh banyak orang, termasuk 4 kali juara dunia WRC Tommi Makinen yang men-tune mobil tersebut dan kemudian banyak dipakai di berbagai kompetisi, salah satunya di WRC-2.
Ford Escort
Ford Escort RS Cosworth Group A |
...and Escort WRC |
Ford melihat regulasi ini sebagai batu loncat agar mobil yang sudah bertahan selama 3 dekade ini kembali kompetitif. Mobil Escort Group A mereka dikenal lincah, tapi mesinnya "loyo". Ford (yang sejak transisi Group A dan WRC dikendalikan oleh Malcolm Wilson, dengan tim M-Sport) memutuskan mengganti turbo merek Garrett dengan IHI Hybrid (sama dengan yang digunakan di Impreza). Selain itu, Ford juga merubah total layout suspensi, mesin dan aerodinamika. Hanya saja Ford tidak merubah seluruhnya seperti pabrikan lain karena sejak akhir 1997 memutuskan untuk beralih fokus ke Focus WRC (eh..?), dan Escort mengakhiri karier panjangnya dengan podium 2-3 di Reli GB.
Toyota Corolla
Toyota mengembangkan mobil ini ketika mereka masih dalam masa hukuman karena memakai turbo ilegal di tahun 1995. Mendiang Ove Andersson selaku kepala tim Toyota Team Europa (TTE) mencoba meyakinkan petinggi Toyota di Jepang kalo mobil ini lebih cocok di reli ketimbang Celica yang legendaris, terutama soal dimensi yang sebelumnya di Celica terlalu panjang sehingga menghalangi pandangan.
Mobil ini diambil dari Corolla versi hatchback yang dijual di Eropa (di belahan dunia lain, termasuk Indonesia dijual versi sedan). Mobil inibanyak dikenal sebagai "robot" karena banyaknya gadget di mobil ini. Salah satunya adalah girboks sequential buatan Xtrac yang dioperasikan secara elektronik, berbentuk joystick (Akan dibahas setelah ini). Mobil ini langsung kompetitif, bisa saja memenangi gelar pembalap 1998 seandainya mesin Carlos Sainz tidak menyerah 300m sebelum garis finish stage terakhir! Pada 1999, Toyota mengundurkan diri dari WRC karena beralih fokus ke F1 (keputusan yang seharusnya disesali, karena di F1 mereka bahkan berpeluang kecil untuk menang), dan menutup cerita mereka dengan torehan manis, juara kontruktor 1999 (Toyota akan kembali mungkin tahun 2016/17 dengan Yaris WRC).
THE KIDS
WRC berubah tahun 2011, dan kembali ke old-school |
Menyikapi krisis ekonomi yang terjadi sejak 2008 (yang membuat Subaru, dan, ehm, Suzuki keluar) dan di saat bersamaan banyaknya perangkat berbau teknologi yang membuat mobil ini jadi terlalu mudah dikendarai, dan terlalu mahal.
Christian Loriaux, direktur teknis Ford M-Sport sampai mengatakan bahwa mobil-mobil sejak tahun 2004 memakai ABS, kendali girboks, paddle shift, diferensial aktif, pengontrol tinggi mobil dengan GPS, suspensi aktif dll. Dengan ini, mobil menjadi sangat mahal, membuat skill pembalap dan navigator seperti hanya "pembantu". And, This car makes everyone can drive like Sebastien Loeb..!
Regulasi ini diambil dari mobil-mobil spek S-2000 (akan dibahas di lain waktu) dengan beberapa perbedaan:
- Aerodinamika yang berbeda
- Mobil yang lebih kecil (tidak lagi minimal 4 meter)
- Memakai mesin 1.6L dengan turbo. Batas maksimal udara yang masuk adalah 33mm
- Material-material eksotis seperti titanium, magnesium dll dilarang (KECUALI JIKA ADA DI MOBIL VERSI JALANAN)
- Serat karbon dan serat aramid (kevlar) dibatasi, hanya 1 lapisan yang diperbolehkan, KECUALI di beberapa bagian yang berhubungan dengan proteksi pembalap.
- Sistem perpindahan gigi di girboks harus mekanis (jadi sistem paddle shift dilarang, karena memakai sistem hidrolis/elektronik)
- Differential tengah dilarang, hanya ada depan dan belakang, dan hanya sistem mekanikal yang boleh dipakai (sebelumnya di tahun 2006 differensial aktif dilarang, dimana differensial diatur sebuah perangkat elektronik (ECU))
- Berat minimun 1200 kg tanpa pembalap & navigator, 1350 kg dengan pembalap & navigator. Keduanya dengan 1 ban cadangan.
Sayangnya di saat yang bersamaan 2 poros kekuatan WRC seperti Citroen mulai mengurangi prioritasnya di WRC (karena mulai fokus di WTCC, balap turing dunia. Citroen juga membawa Loeb), dan Ford mengundurkan diri sebagai pabrikan, dan kini dioperasikan oleh tim M-Sport. Keputusan yang sangat disayangkan, mengingat mobil Ford Fiesta tergolong populer karena kompetifif dan termurah ketimbang mobil-mobil lainnya.
MASA DEPAN
Mesin hybrid akan ada di generasi ke-3 WRC? |
Sudah pasti bahwa FIA akan membuat regulasi baru WRC spek3 yang akan berlaku mulai 2017 nanti. Tapi apa saja perubahan itu? I don't know. Some say Mesin Hybrid yang akan digunakan (Citroen sudah pernah mengetes C4 WRC hybrid), adanya aturan ketat di aliran bahan bakar atau fuel flow (regulasi ini sudah ada di F1), kita takkan tahu setidaknya sampai Desember mendatang, dimana FIA akan melakukan rapat untuk membahas hal ini. Tapi, anyway, semua ini akan tetap menarik untuk disimak.
wah sangar nih
ReplyDeleteklo ane paling demen mobil jepang lancer sama subaru impreza gann
bentuk oke mesin oke haha
terbukti pula juaranya nya (y)
Yep. Sayangnya sepertinya mereka akan menghilang di WRC karena Lancer Evo akan berhenti diproduksi akhir tahun ini
DeleteTapi jangan khawatir, krn ada mobil baru Mitsubishi Mirage R5 (dengan mesin Lancer Evo). Ini ulasannya:
http://marvsrallyworld.blogspot.com/2014/09/firstlove-mitsubishi-mirage-r5.html
Yaris? Street car yg sekarang kurang kompetitif.. Apa yakin bisa lebih baik? Bagai mana nasib subaru?
ReplyDeletegak masalah, karena mobil jalanannya sama sekali berbeda dengan mobil relinya. Apalagi regulasi tahun depan lebih sophisticated.
DeleteSubaru baik-baik saja kok. Untuk sekarang mereka masih belum niat balik ke WRC. Masuk akal, mengingat mobil-mobil yang mereka buat gak sesuai dengan regulasi sekarang.
Sekarang Subaru cuma main di Rally America (yang gak pake regulasi FIA) dan Global Rallycross, juga di AS.
Hanya saja, sedikit pembalap yang make subaru di rallycross di Eropa karena gak terlalu affordable.