Thursday, 19 May 2016

#Preview WRC Rally Portugal 19-22 May 2016



FIA World Rally Championship akhirnya kembali ke benua Eropa setelah 2 flyaway rallies. Inilah reli pertama dimana semua kelas (WRC, WRC-2, WRC3 dan Junior WRC) akan berkompetisi secara serentak di musim 2016 ini.

Oh, dan jangan lupa dengan Drive DMACK Fiesta Cup, yang akan memulai musim barunya di Portugal.

Portuguese Festival


Pertama kali digelar di tahun 1967, Rally Portugal (yang berbasis di Matosinhos di Porto) merupakan salah satu reli yang terkesan sakral di WRC, terutama mengingat statusnya sebagai seri pertama yang digelar pada musim panas Eropa.

Reli ini meyajikan lintasan gravel halus, yang dapat membuat para pembalap yang start di urutan awal akan kehilangan beberapa waktu (Beware, Ogier!). Tapi, di balik gravel tersebut ada batu-batuan dan bekas jejak ban yang mendalam yang siap menghukum para kontestan, khususnya pada sore hari dimana mereka akan menjajal SS yang sama dengan yang ada di pagi harinya.

Alhasil kita bisa melihat mobil-mobil yang mempunyai ride height yang tinggi untuk mencegah hal-hal yang dapat merusaki kolong mobil.



Sama seperti di Rally Argentina, Rally Portugal juga dikenal dengan penonton yang fanatik. Bahkan hal tersebut menjadi masalah pelik di dekade 80-an, dengan kejadian klimaksnya adalah Edisi 1986 dimana 3 penonton tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Tapi sejak itu kualitas perihal kontrol penonton mulai meningkat pesat sejak itu, bahkan reli ini kemudian dianggap memberikan contoh yang baik kepada para organizer reli-reli lainnya di dunia.


Kalau Argentina punya SS El Condor, Portugal mempunyai Fafe. SS tersebut memiliki panjang 11.19 km, tapi hanya 2-3 km terakhir yang menjadi pusat perhatian, terutama area jump yang berada dekat dengan garis finish. Spektakuler.


Seperti biasa, reli ini akan dimulai dengan Super SS di sirkuit rallycross Lousada di hari kamis. Reli sebenarnya akan dimulai di hari selanjutnya, dengan 8 SS digelar di Ponta de Lima, sebuah kota yang berada dekat dengan perbatasan Portugal-Spanyol dengan panjang total 132.04 km, sebelum kemudian ditutup dengan 2 Street Stage di pusat kota Porto.


Hari Sabtu merupakan hari yang paling menyiksa di reli ini. Meskipun hanya akan menjalankan 6 SS di sekitaran Amarente di bagian timur, tapi semuanya memiliki panjang setidaknya 18 km, dengan total km yang harus ditempuh (Competitive km) adalah 165.28 km.


Sebanyak 4 SS digelar di hari minggu, dengan SS17 & SS19 di Fafe merupakan salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para fans. SS17 juga merupakan Power Stage.

Winning, not Whining...


Meskipun sang pemimpin klasemen Sebastien Ogier datang sebagai pemimpin klasemen, bukan berarti dia akan mudah mempertahankannya setelah reli ini. Untuk kesekian kalinya dia akan kembali menderita dengan start di urutan pertama di hari kedua & ketiga. Hal yang harus dilakukannya adalah berhenti mengomel, dan menang.


Situasi yang lumayan mirip juga dialami oleh rekan setimnya, Jari-Matti Latvala. 3 kali gagal finish di 10 besar dari 4 reli membuat kans untuk menjadi juara pupus kalau dia tidak mendapatkan hasil yang oke di Portugal. All or nothing.


Sementara itu suasana yang berbeda terjadi di garasi tim Hyundai. Kemenangan di Argentina membuat mereka, khususnya Hayden Paddon, akan semakin gatal untuk kembali merebut kemenangan, atau setidaknya mengalahkan VW.

Btw, selan Paddon, Thierry Neuville & Dani Sordo, Hyundai membawa test driver Kevin Abbring untuk berpatisipasi di reli WRC pertama (dari 4 reli) di musim ini. Abbring, dengan co-driver Seb Marshall, akan memakai i20 versi lama.


Meskipun Mads Ostberg & Eric Camilli mampu finish di Top 10 di Argentina (untuk pertama kali di musim ini), performa M-Sport di sepanjang reli tersebut tergolong mengecewakan. Ostberg butuh confidence untuk merebut kembali posisi kedua di klasemen dari Paddon, sementara untuk Camilli, reli ini akan menjadi tempat pembuktian mengingat pengalaman yang dia dapati musim lalu.


Dan tim Abu Dhabi Total WRT (PH-Sport) akan kembali beraksi setelah absen di 2 reli terakhir. Kris Meeke dan Stephane Lefebvre akan mencoba untuk mengacak-acak persaingan antara VW, Hyundai & M-Sport.


Sementara itu bisa dibilang para pembalap privateer akan merindukan Lorenzo Bertelli, untuk sesaat. Pembalap asal Italia tersebut harus absen karena mengalami cedera tendon di kaki kirinya ketika sedang bermain sepakbola santai. Get well soon, mate!

But no problem at all, karena pembalap asal Slovakia Jaroslav Melicharik akan kembali ke service park WRC sejak Rally Jerman 2015 dengan Ford Fiesta RS. Selain itu Martin Prokop dan Yazeed Al-Rajhi juga kembali beraksi, dan dengan mobil yang sama.


Btw, tim  DMACK WRT, satu-satunya tim kelas WRC yang menggunakan ban DMACK akan memakai ban spek baru di Portugal. Ban spesifikasi baru tersebut juga akan dipakai oleh semua kontestan yang menggunakan ban asal Inggris tersebut di kelas WRC-2, atau kejuaraan-kejuaraan lain yang menggunakan mobil R5.


Sementara itu di kelas WRC-2, pemimpin klasemen Elfyn Evans akan menghadapi persaingan yang berat di Portugal, dimana tim Skoda Motorsport kembali hadir dengan Pontus Tidemand & Jan Kopecky. Ford Fiesta R5 Evo akan kembali mendapatkan ujian yang sulit di Portugal.

Selain itu beberapa unggulan lainnya seperti Teemu Suninen, Hubert Ptaszek dan Nicolas Fuchs juga ikut serta di reli ini.


Setelah 3 reli terakhir hanya diisi oleh seorang Michel Fabre, kelas WRC-3 akan kembali ramai, begitu juga dengan Junior WRC, yang akan memulai musim barunya di Portugal. Ole Christian Veiby akan berjuang untuk memangkas defisit poin dengan Fabre di klasemen WRC-3, dan juga memulai J-WRC dengan sempurna.

Beberapa lawan yang harus dihadapinya adalah Martin Koci, Simone Tempestini, dan Terry Folb, yang akan membalap di kedua kelas tersebut bersama tim Sebastien Loeb Racing.


Selain keempat kelas WRC, Rally Portugal juga merupakan tempat dimana Drive DMACK Fiesta Cup musim 2016 akan dimulai. Ini merupakan kelas tandingan Junior WRC, dimana semua pembalap memakai Ford Fiesta R2T berkapasitas 1000cc turbocharged, dengan ban DMACK.

Alokasi poin memakai sistem FIA, hanya saja satu poin ditambahkan diberikan oleh pemenang setiap SS yang dihelat.

Sumber: drivedmackfiestatrophy.com
Sebanyak 10 kru akan saling sikut demi hadiah berupa 7 seri WRC-2 musim 2017 dengan Fiesta R5. Max Vatanen akan kembali mencoba meraih hadiah tersebut setelah gagal di 2 tahun berturut-turut. Sementara itu Gus Greensmith merupakan satu-satunya pembalap selain Vatanen yang sudah mempunyai pengalaman di kejuaraan ini.

Sisanya diisi oleh para rookie, dimulai dengan Oscar Solberg (Putra dari Henning Solberg), Osian Pryce dan Bernardo Sousa.

No comments:

Post a Comment