Sebenarnya saya akhir-akhir ini agak malas untuk menulis apapun dan lebih suka menghabiskan waktu untuk hal-hal lain seperti gaming, nge-stalking gebetan (ups!), de el el...
Tapi setelah saya menelusuri dunia maya a.k.a internet, saya tiba-tiba punya satu bahan menarik untuk dibahas. Ini dia:
Sementara para pembalap dan kru tim beristirahat dan juga melakukan berbagai tes untuk reli-reli selanjutnya, di Mexico City FIA baru saja menggelar World Motor Sport Council, dan membahas masa depan semua kejuaraan yang dikelola FIA, tak terkecuali WRC.
Khusus WRC, mereka telah membahas soal perubahan regulasi besar-besaran di tahun 2017 mendatang, yang berarti Generasi ketiga World Rally Car akan muncul di tahun tersebut. Dan ini dia hasilnya, yang cukup membuat saya kaget:
1. Power naik ke 380hp!
Ya, benar. 380 tenaga kuda. Belum pernah hal seperti ini terjadi bahkan di World Rally Car generasi pertama (seperti Subaru Impreza, Ford Focus, Citroen Xsara/C4, dll.), dan semua mobil WRC (sekarang generasi kedua) mempunyai power output maksimal 300hp (anehnya, Volkswagen bisa sampai 318!). Tapi kenapa ini bisa terjadi? Itu karena Turbo Restrictor naik dari 34mm ke 36mm untuk pertama kalinya sejak tahun 1994, sedangkan tekanan maksimal turbo masih stuck di 2.5 bar. Masih kurang? OKE, berat total mobil akan berkurang 25 kg. Jadi dalam waktu 2 tahun kita akan melihat mobil mobil seperti ini melaju di tikungan lebih cepat dari biasanya.
Selain itu differential/gardan tengah elektronik akan kembali hadir. Selama ini hanya gardan depan dan belakang yang diperbolehkan, dan itupun bersistem mekanis.
Yang membuat saya lebih tercengang adalah tampilan render mobil WRC Gen3 di tahun 2017 mendatang. Check this out!
Lihatlah! Kita baru saja kedatangan pabrikan baru: Hot Wheels..!
Just kidding. Jadi apa saja yang berubah?
- Lebar mobil bertambah 55mm. Jadi sebelumnya lebar mobil adalah 1820mm, nantinya lebarnya menjadi 1875mm.
- Kita akan melihat lebih banyak perangkat aerodinamika di mobil WRC Gen3, terutama di bagian depan. Itu juga berarti tim dan pabrikan akan lebih banyak berada di terowongan angin.
- Sayap belakang/spoiler akan berukuran lebih besar. Tidak dijelaskan secara spesifik perubahannya.
- Panjang mobil 4m kembali. Err, lebih tepatnya 3.9m. Dan itu panjang dari mobil yang dihomologasi jadi bisa dibilang sedikit memberatkan mobil-mobil small hatchback seperti Citroen DS3 atau Hyundai i20. Dulu calon mobil-mobil hebat kelas WRC seperti Seat Ibiza dan Suzuki Swift hanya bisa bermimpi berada di WRC karena aturan panjang mobil tersebut, dan mereka justru membalap dengan mobil Seat Cordoba dan Suzuki SX4 yang gagal total, dan mereka tidak bertahan lama di WRC.
Mungkin mobil seperti ini bisa jadi lebih baik.
Kesimpulannya?
Jujur saja, wacana regulasi ini ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya adalah power meningkat dan handling juga bertambah dan meningkatkan atraksi yang berujung pada meningkatnya jumlah penonton. Sisi negatifnya adalah biaya. Sebagai info, rata-rata harga 1 mobil spek WRC adalah $500.000 atau sekitaran 6.5 miliar Rupiah, dan perkiraan harga itu sudah termasuk dengan beberapa teknologi yang ada musim ini seperti paddle shift, penyempurnaan software, de el el...
Ditambah lagi dengan pengurangan bobot yang mencapai 25 kg dengan tambahan gardan tengah elektronik membuat tim dan pabrikan pusing dalam menentukan distribusi bobot dan pengurangan berat komponen mobil. Biaya riset aerodinamika juga bisa membuat bendahara tim stress.
Overall, WRC berada di situasi yang sama dengan F1, yaitu kembali ke era dimana power berperan penting, dan juga berjuang untuk meningkatkan jumlah fans. Bagaimanapun, semoga wacana ini sukses.
N.B: Sebenarnya saya mau mereka ambil regulasi R5 sebagai basis WRC Gen3...
No comments:
Post a Comment